Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siti Atikoh Harap Makin Banyak Pembatik Terapkan Eco Friendly untuk Menjaga Alam

Siti Atikoh menuturkan, produk batik yang eco friendly ini sebenarnya sudah diterima dan mempunyai pasar tersendiri di luar negeri.

Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Willem Jonata
zoom-in Siti Atikoh Harap Makin Banyak Pembatik Terapkan Eco Friendly untuk Menjaga Alam
Ist
Siti Atikoh, istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, ikut membatik saat mampir ke sentra batik di Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Siti Atikoh, istri calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo,  berkunjung ke Zie Batik, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah.

Tak hanya melihat proses pembatikan, tapi dia juga ikut menjajal proses batiknya.

Zie Batik merupakan perusahaan yang memproduksi batik dengan pewarna alami yang ramah lingkungan serta pemanfaatan limbah dan pembudidayaan tanaman langka.

Siti Atikoh sempat berkelakar bahwa dirinya tak pandai dalam urusan seni. Namun, saat dia memegang canting batik dan mulai menggurat, tak ada yang keluar dari pola.

Baca juga: Dikunjungi Atikoh, Pimpinan Ponpes Roudlotus Saidiyyah Sukorejo Doakan Ganjar-Mahfud Menang 

Wanita lulusan S2 Tokyo of University ini pun senang karena Zie Batik juga sudah membagikan ilmunya ke berbagai kalangan.

fdgfatikoh
Siti Atikoh, istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, ikut membatik saat mampir ke sentra batik di Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah.

“Ini melihat proses pembatikan, yang khas dari batik ini adalah memakai warna alami, jadi pakai indigo, mangrove, ini sudah eco friendly dan sudah ada ekspor. Dan di sini sudah ada mau menerima adik-adik, teman-teman yang mau belajar dari sisi pembatikannya, pewarnaannya maupun manajemennya,” kata Siti Atikoh.

Dia pun mengungkapkan, sebagai orang Jawa, sudah pasti menyukai batik dan mempunyai kewajiban untuk melestarikannya.

Berita Rekomendasi

“Sekaligus untuk mempromosi batik yang ada,” tutur Siti Atikoh.

Dia juga menuturkan, memang banyak memiliki koleksi batik. Namun, tak sebanyak suaminya.

“Lumayan tapi tidak sebanyak Mas Ganjar, Mas Ganjar banyak banget,” ungkapnya.

Siti Atikoh menuturkan, produk batik yang eco friendly ini sebenarnya sudah diterima dan mempunyai pasar tersendiri di luar negeri. Apalagi banyak yang sudah menghindari pewarna sintetis.

“Justru yang agak susah itu di Indonesia karena harganya berbeda ya yang perwarna sintetis,” bebernya.

Walau demikian, menurutnya, sudah banyak masyarakat dan peduli untuk berpindah ke batik yang eco friendly. Salah satunya demi menjaga kelestarian alam.

“Masyarakat semakin sadar, bahwa mereka memakai batik eco friendly, jadi mereka juga melestarikan alam tidak ada pencemaran. Yang kedua, harapannya banyak pembatik yang bergeser kepada pengguna pewarna alam,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas