Jelang Hari Ibu, Menteri PPPA Lakukan Anjangsana Mengunjungi 6 Perempuan Pejuang di Bali
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga lakukan anjangsana dengan mengunjungi 6 pejuang perempuan di Bali menjelang hari puncak perayaan Hari Ibu 2023
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Jelang puncak acara Hari Ibu ke-95 pada 22 Desember 2023, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Bintang Puspayoga mengunjungi para pejuang perempuan di Denpasar, Bali.
Bintang mengunjungi 6 perempuan pejuang dan memberikan tali kasih.
Ke-6 perempuan itu pernah bertugas di bagian logistik hingga membantu penyaluran perlengkapan senjata saat pertempuran.
Berikut ini nama 6 perempuan perjuang di Kota Denpasar, Bali:
1. Ni Nyoman Teplo ( 98 tahun )
2. Ni Nyoman Sembero ( 86 tahun)
3. Ni Ketut Runtji ( 93 tahun )
4. Ni Luh Gede ( 95 tahun )
5. Rossalyna Revida Nasution ( 76 tahun )
6. Ni Made Nganjungan ( 94 tahun ), dikunjungi dikunjungi di Rumah Sakit Wangaya Denpasar karena sakit.
Menteri PPPA melakukan Anjangsana setiap tahunnya dengan memberikan tali kasih dan berterimakasih atas pejuang para perempuan.
Baca juga: 20 Link Twibbon Hari Ibu 22 Desember 2023, Lengkap dengan Cara Mudah Unggah di Sosial Media
Anjangsana sendiri merupakan bentuk kerjasama KemenPPPA dengan Perhimpunan Perempuan Tionghoa Indonesia (PINTI) dan organisasi Warawati Catur Panca yang bertanggungjawab membina keluarga para veteran dengan meningkatkan status soial wanita pejuang.
“Setiap tahun kami rutin melakukan anjangsana, memberikan tali kasih dan yang terpenting adalah berterimakasih atas kontribusi para pejuang perempuan hebat ini sehingga kita semua bisa merdeka. Penting bagi kita untuk tidak melupakan perjuangan para pahlawan dan para anggota veteran."
"Satu hal utama yang patut dicontoh dari perempuan pejuang ini yaitu bahwa memperjuangkan kemerdekaan bukanlah hal yang mudah, butuh keberanian besar dan kegigihan yang tinggi. Semangat pantang menyerah ini yang harus dilanjutkan setiap perempuan di Indonesia, menjadi motivasi untuk bisa menjadi perempuan berdaya,” kata Bintang, Minggu (17/12/2023) dikutip dari laman Kementerian PPPA.
Ia juga membanggakan para perempuan pejuang yang bisa terlibat dalam perang kemerdekaan, dan pada masih mengingat memori itu.
“Ada kebanggaan besar dari para perempuan pejuang ini bisa terlibat dalam perang kemerdekaan. Memori saat berada di medan tempur masih beliau-beliau ingat dengan baik. Kita harus bangga bahwa perempuan menjadi bagian tidak terpisahkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Semoga remaja putri dan para perempuan bisa mencontoh semangat hidup mereka. Kita semua punya kewajiban untuk membangun bangsa dengan kemampuan yang kita punya,” lanjutnya.
Baca juga: Hari Ibu Diperingati 22 Desember 2023, Simak Sejarah Kongres Perempuan
“Jadi sekali lagi, terimakasih untuk para perempuan pejuang di Indonesia. Kami tidak akan lelah mendorong esensi dari Hari Ibu yang maknanya menggambarkan kegigihan perempuan sejak masa pergerakan kemerdekaan,” pungkas Menteri PPPA.
Sebagai informasi, terdapat juga slogan Hari Ibu Bukan Sekedar Mother's Day yang telah aktif digaungkan Kementerian PPPA sejak tahun 2019.
Peringatan Hari Ibu ini ditetapkan melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959 dengan tujuan untuk mengenang dan menghargai jasa para perempuan seluruh Indonesia, adapun hal ini untuk mengingkat kembali hari kebangkitan persatuan perjuangan kaum perempuan pada masa kemerdekaan.
Hal itu terjadi pada Kongres Perempuan Indonesia pertama pada 22-25 Desember 1928 di Gedung Dalem Joyodipuran milik Raden Tumenggung Joyodipero, Yogyakarta.
Dapat Kongres itu dihadiri sekitar 30 organisasi wanita yang tersebar di Jawa dan Sumatera.
(Tribunnews.com/Pondra)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.