Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mitigasi Kenaikan Harga Cabai, Anggota Komisi IV DPR Dorong Pembiayaan Closed Loop

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Golkar, Ravindra Airlangga menilai naiknya harga komoditas pertanian seperti cabai bisa dimitigasi. 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Mitigasi Kenaikan Harga Cabai, Anggota Komisi IV DPR Dorong Pembiayaan Closed Loop
istimewa
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Golkar, Ravindra Airlangga menghadiri dialog bertajuk “Ngariung bersama Warga” di Desa Sukamaju, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/12/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Golkar, Ravindra Airlangga menilai naiknya harga komoditas pertanian seperti cabai bisa dimitigasi. 

Menurutnya, mitigasi kenaikan harga cabai antara lain dengan memanfaatkan pekarangan untuk budidaya cabai. 

Ravindra menilai, usaha ini telah berhasil menekan pengeluaran harian rumah tangga.

Dia mengaku sangat konsen pada masalah kenaikan harga komoditas pertanian ini karena berhubungan langsung pada kebutuhan dasar masyarakat.

Selain itu, Ketua DPP Partai Golkar tersebut juga mendorong pengembangan skema pembiayaan closed loop financing. 

“Perlu mengembangkan closed loop financing di mana offtaker menjamin pembelian produsen disertai dengan bimbingan. Closed loop financing BJB di-kick off tahun 2021 hingga pertengahan 2022 memiliki NPL mendekati nol persen (tingkat pengembalian lebih dari 99 persen),” kata Ravindra dalam dialog bertajuk “Ngariung bersama Warga” di Desa Sukamaju, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/12/2023).

Pada kesempatan itu, Ravindra juga menjawab pertanyaan warga tentang cara mengembangkan sektor pertanian dan peternakan. Khususnya pada petani milenial atau anak muda.

Berita Rekomendasi

Ravindra mengusulkan agar dilakukan pemetaan usaha yang paling potensial. 

Dia menyebut usaha peternakan kambing untuk kurban sangat potensial karena memiliki siklus tahunan. 

Potensi yang lain adalah budi daya lele yang memiliki tingkat permintaan sangat tinggi.

“Salah satu usaha yang potensial adalah pemeliharaan kambing untuk kurban. Siklusnya setiap tahun. Kedua, adalah usaha ikan lele. Permintaan ikan lele untuk Jakarta, misalnya, 120 ton perhari. Sementara produksi ikan lele di Kabupaten Bogor baru sekitar 80 ton perhari. Artinya budidaya lele punya peluang yang masih terbuka,” ucap Ravindra.

Baca juga: Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit Merah Anjlok Jadi Rp 96.650, Ini Update Harga Pangan 18 Desember

Di hadapan 150-an warga Kabupaten Bogor saat Ngariung, Ravindra juga membahas aspirasi yang muncul dari masyarakat. 

Antara lain hadirnya pelatihan untuk akses permodalan UMKM dan perlunya peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas