Program MBKM Studi PMI UIN Sunan Kalijaga Berkunjung ke Yayasan SHW Center
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Studi Magister Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Studi Magister Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan kunjungan ke Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center di Jl. HOS. Cokroaminoto No.55 Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2023).
Ada 4 Mahasiswa yang hadir dalam kunjungan ini yakni Mushonnif, Amirul Wahid Ridlo Wicaksono Zain, Elfira Zidna Almaghfiro, dan Vina Fellinda Alfiatun Maghfiroh.
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kaprodi S2 PMI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. Moh Nur Ichwan, MA dan sekaligus didampingi Ahmad Izudin, M.Si. sebagai Sekretaris Prodi.
Baca juga: Fenomena Gunung Es Cyberbullying, Hardjuno Wiwoho Desak Efektifkan Peran Satgas Anti Cyberbullying
Kunjungan merupakan bagian dari Orientasi Program Lembaga yang digagas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Mereka diterima langsung oleh Founder Yayasan SHW Center Shri Hardjuno Wiwoho, S.H., M.M., M.I.Kom.
Turut hadir sejumlah pengurus teras Yayasan SHW Center.
Di hadapan peserta program orientasi ini, Hardjuno menjelaskan bahwa SHW Center merupakan yayasan non- pemerintahan yang independen, bersifat sukarela (voluntary) dan filantropis.
Salah satu tugas pokok (Tupoksi) SHW Center adalah melakukan pendampingan terhadap kegiatan usaha kecil di tingkat UMKM.
Dan saat ini, SHW Center memiliki tiga unit bisnis yaitu, air mineral, peternakan ayam dan Showroom mobil.
“Kami menyiapkan berbagai infrastruktur dan akses pendukung membantu UMKM terutama dalam hal pemberdayaan, sehingga ke depan menjadi UMKM yang naik kelas,” ujar Hardjuno di Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Hardjuno menegaskan, usaha rakyat ini harus dibantu lantaran banyak kendala yang mereka hadapi dalam menjalakan roda usahanya.
Misalnya sulitnya sektor UMKM ini mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena dianggap tidak feasible (layak) dan tidak bankable (tidak memenuhi syarat perbankan untuk mendapatkan pinjaman).
Padahal, tandas Hardjuno, pelaku UMKM ini menjadi tulang punggung roda perekonomian di Indonesia.
“SHW Center hadir membantu pelaku usaha kecil ini di segala sektor. Ini wujud kontribusi SHW Center bagi pembangunan ekonomi nasional,” terangnya.