Kunjungi Indonesia, Wapres Iran Coba Membatik Bersama Gunakan Canting
Membagikan cerita tentang perempuan di Iran, dia membeberkan bahwa 60 persen yang menamatkan sarjana adalah perempuan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka kunjungan kerja bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Wakil Presiden Republik Islam Iran Dr. Ensieh Khazali berkesempatan ikut membatik dengan canting di Menara PNM.
Dalam kesempatan itu, Dr. Ensieh tampak duduk bersama Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Seorang akademisi dan politisi hanya sedikit dari pesona seorang Wapres Iran. Dia juga menyuarakan tentang pemberdayaan dan kesejahteraan perempuan di Iran.
Bersama Menteri PPPA Bintang Puspayoga, giat ini bertujuan untuk mengeksplorasi gerakan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang merupakan program milik PNM yang memiliki fokus dalam memberikan pembiayaan dan pendampingan untuk perempuan prasejahtera di Indonesia.
“Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya, ini adalah kehormatan bagi kami untuk menjadi salah satu agenda Kunjungan Wapres Republik Islam Iran ke Indonesia,” kata Direktur Utama PNM Arief Mulyadi yang turut menyambut sebagai tuan rumah, Minggu (24/12/2023).
Membina kurang lebih 15 juta nasabah aktif, Arief memaparkan tentang keunikan Mekaar yang membuktikan melalui formula group lending dengan target perempuan, menjadi sebuah keberhasilan yang dapat mendorong ekonomi kerakyatan terus tumbuh.
“Di Iran juga yang perempuan yang menerima pinjaman kami akan jauh lebih baik dalam mengembalikan pinjaman yang kami berikan,” ucap Wapres Iran menanggapi pemaparan tersebut.
Menteri PPPA juga menyetujui fakta tersebut dan itulah alasan PNM Mekaar tetap tumbuh walaupun umurnya masih cukup belia.
Membagikan cerita tentang perempuan di Iran, dia membeberkan bahwa 60 persen yang menamatkan sarjana adalah perempuan.
Dia pun berharap ada kerjasama selanjutnya dari kunjungan ke PNM ini karena momentum kunjungan telah memberikan inspirasi pemberdayaan perempuan di Iran.
Arief juga menambahkan bahwa sama dengan pandangan Ensieh, PNM melihat adanya potensi yang sangat besar dalam peranan perempuan yang memiliki kapasitas usaha untuk memajukan bangsa.