Gus Kikin Digadang Jadi Calon Kuat Ketua PWNU Jatim Gantikan Marzuki Mustamar yang Dicopot
Gus Kikin digadang menjadi calon kuat pengganti Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim. Kendati demikian, putusan bakal diumumkan pekan depan.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Bobby Wiratama
Dia justru melemparkan candaan ke wartawan.
"Ada beberapa usulan. Nama saya juga. Tapi, kalau (nama) saya ada kan bisa jadi (usulan) guyon," katanya berseloroh disertai tawa," tuturnya.
Roda Keorganisasian PWNU Jatim Tetap Berjalan
Umarsyah mengatakan meski ada kekosongan posisi ketua, roda keorganisasian PWNU Jatim tetap berjalan lewat pengurus lainnya.
Dia mengatakan PWNU Jatim tetap dijalankan oleh Rais Syuriyah hingga pelaksana lainnya.
"Mekanisme sudah jalan. Ini kan bukan organisasi baru, melainkan sebuah organisasi yang sudah punya sistem. Sementara bisa berjalan. Toh ada Rais Syuriyah sebagai pengambil keputusan. Sedangkan sebagai pelaksana kan ada sekjen bersama ketua-ketua yang lain," katanya.
Baca juga: Cak Imin Respons Pemberhentian Kiai Marzuki dari Jabatan Ketua PWNU Jatim: Itu Bukan Tradisi NU
Umarsyah mengungkapkan, PBNU juga akan terus memantau kinerja organisasi di PWNU Jatim.
"Memang sebaiknya itu (Ketua PWNU) harus diisi," katanya.
"Sedangkan untuk pengisian ini, Syuriah wilayah (PWNU) sudah menyerahkan ke PB. Sedangkan untuk PB, keputusan finalnya ada di Rais 'Aam (Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar)," katanya.
Pencopotan Bukan karena Pilpres 2024
Seperti diketahui sebelumnya, Marzuki Mustamar diberhentikan oleh PBNU dari posisinya sebagai Ketua PWNU Jatim lewat surat yang dikeluarkan PBNU bernomor 274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023.
Adapun surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU Yaya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Rai Aam Miftachul Akhyar, dan Katib Aam Akhmad Asrori pada 28 Desember 2023 lalu.
Baca juga: Wapres Maruf Amin dan PWNU-PCNU se-Sumatra Barat Bahas Pengembangan Universitas Nahdlatul Ulama
Gus Fahrur menyebut bahwa pencopotan Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim bukan berkaitan dengan Pilpres 2024 tetapi lantaran adanya pelanggaran organisasi.
"Itu usulan dari syuriyah PWNU Jatim , sudah ada beberapa SP sebelumnya," kata Gus Fahrur saat dikonfirmasi dari Surabaya, Kamis (28/12/2023) .