Rizal Ramli di Mata Jusuf Kalla, Mahfud MD, dan Jimly Asshiddiqie
Jusuf Kalla, Mahfud MD, hingga ) Jimly Asshiddiqie, mengaku kehilangan sosok Rizal Ramli yang telah meninggal dunia.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Berpulangnya ekonom yang juga mantan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Rizal Ramli, meninggalkan kenangan dalam benak sejumlah tokoh nasional yang hadir di rumah duka di Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2024),
Mulai dari Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Menko Polhukam Mahfud MD, hingga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, mengaku kehilangan sosok Rizal Ramli.
Jusuf Kalla mengenang Rizal Ramli sebagai seseorang yang konsekuen dengan pemikirannya.
"Dia mengambil upaya berdasarkan pikiran-pikirannya dan dia konsekuen selama puluhan tahun itu walaupun juga dia pernah berada di pemerintahan walaupun waktu tidak lama."
"Kita kehilangan tokoh seperti ini," ungkap JK, Rabu.
JK mengatakan Rizal Ramli menggantikan posisinya sebagai Ketua Bulog pada tahun 2000.
"Jadi, kita selalu berdiskusi tentang pangan dengan beliau walaupun saya sering berbeda pendapat yang tajam tapi kita tetap bersahabat," ujar JK.
Baca juga: Sederet Tokoh Hadir di Rumah Duka Rizal Ramli, Ada Jusuf Kalla, Sandiaga Uno hingga Mahfud MD
Mahfud MD: Rizal Ramli Sahabat Lama
Sementara itu Menko Polhukam yang juga calon wakil presiden, Mahfud MD, mengenang Rizal Ramli sebagai seorang sahabat.
"Pak Rizal Ramli itu sahabat lama saya, kami sering bepergian baik ke luar negeri maupun di dalam negeri berkeliling-keliling menyebar luaskan ide," ungkap Mahfud MD.
Pada pokok-pokok ide yang besar untuk negara, Mahfud mengaku selalu sama dengan Rizal Ramli.
"Ada kalanya dalam hal-hal yang sifatnya taktis dan operasional bisa berbeda dan kita bisa saling mendukung dan saling mengeritik," ujar Mahfud.
Mahfud menyebut pertemuan terakhirnya dengan Rizal Ramli terjadi saat perayaan ulang tahun Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, sekitar bulan September 2023.
"Pertemuan terakhir saya bergurau dengan beliau itu pada saat hari ulang tahun Pak Luhut, sama-sama hadir di situ lalu saya bersalaman berpelukan gitu saling bercerita gitu gurau-gurau gitu."
"Beliau masih tampak segar waktu itu, kalau enggak salah di bulan September," ungkap Mahfud.
Jimly Asshiddiqie: Banyak Jasa untuk Bangsa
Sementara itu mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie memberi kesaksian Rizal Ramli adalah orang baik.
Rizal Ramli disebut Jimly punya banyak sumbangsih pemikiran untuk masa depan bangsa.
"Bagi generasi penerus, saya yakin banyak sekali jasa beliau yang pikirannya tenaganya terus dicurahkan untuk bangsa dan negara."
"Maka itu dapat dijadikan teladan bagi kita semua termasuk generasi mendatang," ungkapnya.
Menurut Jimly, tidak banyak orang seperti Rizal Ramli.
"Di mana pun dia posisinya, dalam pemerintahan atau di luar berpikirannya terus kritis untuk perbaikan," ujarnya.
Ketua Mahkamah Kehormatan MK ini juga mengatakan bangsa ini membutuhkan sosok seperti Rizal Ramli.
"Kita sudah 25 tahun reformasi menuju 20 tahun Indonesia Emas, pertengahan abad 21 yang penuh gejolak seperti dulu pertengahan abad 20 penuh gejolak ada perang dunia ketiga, maka pertengahan abad ke-21 mungkin akan banyak lagi perubahan dahsyat."
"Maka sekarang ini butuh orang seperti ini dengan komitmen perbaikan meneruskan yang sudah, tapi ya komitmen untuk perbaikan," ujarnya.
Sebelumnya diketahui Rizal Ramli meninggal dunia, pada Selasa (2/1/2023) malam.
Kabar meninggalnya Rizal Ramli dibenarkan oleh stafnya, yakni Tri Wibowo Santoso.
Tri Wibowo mengungkapkan, Rizal Ramli menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
"Meninggal pada pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo," katanya kepada Tribunnews.com.
Rizal Ramli meninggal pada usia 69 tahun. Ia lahir di Padang, Sumatra Barat, pada 10 Desember 1954. Dia merupakan mantan aktivis mahasiswa yang menjadi pakar ekonomi.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)