Menkominfo Budi Arie Ungkap Kerap Diingatkan Jokowi Berantas Hoaks, Fitnah dan Ujaran Kebencian
Budi mulanya berkelakar, hoaks memiliki kakak dan adik kandung yang bernama fitnah serta ujaran kebencian.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia Budi Arie Setiadi mengaku kerap diingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait berita bohong atau hoaks.
Hal itu disampaikan Budi dalam acara Kick Off Satgas Anti Hoax PWI, di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/1/2024).
Baca juga: Komitmen Perangi Berita Bohong Sepanjang Pemilu, PWI Bentuk Satgas Anti Hoaks
Budi mulanya berkelakar, hoaks memiliki kakak dan adik kandung yang bernama fitnah serta ujaran kebencian.
Kemudian, ia melanjutkan, hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian memiliki sepupu bernama 'merendahkan martabat orang lain'.
Baca juga: Kasus Naik Penyidikan, Aiman Witjaksono Dijerat Pasal Dugaan Hoaks Bikin Keonaran
"Hoaks itu punya kakak dan adik kandung yang namanya fitnah, dia (hoax) adiknya apa kakaknya enggak tahu nih. Fitnah dan ujaran kebencian. Jadi kakak adiknya saya enggak tahu mana yang duluan lahir nih. Nanti ahli biologi aja yang menentukan mana yg lahir duluan. Tapi hoaks, berita bohong, fitnah, ujaran kebencian, itu saudara kandung, satu bapak satu ibu," kata Budi berguyon.
"Dan yang terakhir ada lagi, sepupunya yang namanya 'merendahkan martabat orang lain'. Itu sepupunya tuh," sambungnya.
Ia kemudian mengatakan, empat hal itu kerap diingatkan Presiden Joko Widodo.
"Jadi empat hal itu yang selalu ditekankan oleh Pak Presiden. Hoaks, fitnah, ujaran kebencian, dan merendahkan martabat orang lain," ujarnya.
Sebelumnya, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyampaikan komitmennya membantu pemerintah dan masyarakat untuk memerangi hoax, terutama sepanjang Pemilu 2024.
"Khususnya menghadapi Pemilu, pilpres dan pileg yang akan berlangsung pada 14 Februari (2024) mendatang, kami merasa bahwa kami harus bergerak cepat," kata Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, dalam acara Kick Off Satgas Anti Hoax PWI, di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/1/2024).
Baca juga: Babak Baru Kasus Aiman Witjaksono, Jubir TPN Ganjar-Mahfud Ini Dijerat Pasal Dugaan Hoaks
Hendry mengatakan, Satgas Anti Hoax memiliki dua fokus kerja. Pertama, melakukan kegiatan patroli, khususnya berita bohong berupa visual.
"Hoax seperti itulah yang menjaxi sasaran kami, karena ada banyak jenisnya. Nanti kami sudah juga menyiapkan sistem, sehingga nanti kami akan mengatakan 'ini adalah fakta yang sebenarnya', terutama nanti serangan-serangan terhadap peserta pemilu maupun kegiatan pemilu itu sendiri," ungkap Hendry.
Selain itu, ia juga menyampaikan, Satgas Anti Hoax juga akan menggencarkan literasi, di masyarakat, terutama mahasiswa.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia Budi Arie Setiadi menyampaikan, ditemukan sebanyak 160 isu hoax sepanjang pemilu tahun 2024.
"Kementerian Kominfo telah menemukan 160 isu hoax pemilu di tahun 2024 ini, yang tersebar ke dalam 2.623 konten media sosial," ucap Budi Arie.
Data tersebut merupakan temuan sejak peridoe 17 Juli 2023 hingga 6 Januari 2024.
"Temuan tersebut telah ditindaklanjuti dengan proses take down pada 1.236 konten. Sedangkan sisanya masih dalam proses," tuturnya.