Awal Puasa Ramadan 2024 Versi Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah, Ada Potensi Berbeda
Menurut PP Muhammadiyah, awal puasa Ramadan 2024 jatuh pada 11 Maret 2024, versi pemerintah, awal puasa jatuh pada 12 Maret 2024. Bagaimana dengan NU?
Penulis: Sri Juliati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Awal puasa Ramadan 2024 berpotensi mengalami perbedaan.
Meski belum secara resmi ditetapkan, tapi melalui kalender yang telah dirilis, dapat diketahui adanya perbedaan awal puasa Ramadan 2024.
Dalam kalender 2024 yang dirilis PP Muhammadiyah, tanggal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2023.
Dikutip dari masjidmuhammadiyah.com, kepastian ini diperoleh melalui metode hisab hakiki wujudul hilal yang telah lama menjadi landasan penetapan awal bulan dalam kalender Islam Muhammadiyah.
Sementara itu, jadwal awal puasa Ramadan 2024 versi pemerintah, berbeda dari yang sudah ditetapkan PP Muhammadiyah.
Awal puasa Ramadan 2024 diperkirakan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Hal ini merujuk pada kalender hijriyah Indonesia 2024 yang dikeluarkan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag).
Dalam kalender tersebut, Kemenag menandai tanggal 12 Maret 2024 sebagai tanggal 1 Ramadan.
Bagaimana dengan awal puasa Ramadan 2024 versi Nahdlatul Ulama (NU)?
Sejauh ini, NU belum mengeluarkan pengumuman tentang awal puasa Ramadan 2024.
Hanya saja, merujuk dari tahun-tahun sebelumnya, awal puasa Ramadan versi NU, selalu sama dengan pemerintah.
Baca juga: Puasa Ramadan 2024 Kurang Berapa Hari Lagi? Ini Hitung Mundur Awal Puasa
Artinya, ada kemungkinan awal puasa Ramadan 2024 versi NU jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Jadwal Lebaran Diprediksi Sama
Meski ada potensi perbedaan dalam penetapan awal Ramadan 2024 antara Muhammadiyah dan pemerintah, tetapi untuk awal Syawal, diprediksi sama.
Menurut PP Muhammadiyah, 1 Syawal 1444 H atau Lebaran 2024 ditetapkan pada Rabu, 10 April 2023.
Begitu juga dengan pemerintah, yang dalam kalender dari Kemenag, menandai 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2023.
Ini karena Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, sedangkan pemerintah mengacu pada kriteria MABIMS.
Meski demikian, patut menunggu keputusan awal puasa Ramadan 2024 versi pemerintah.
Sebab dalam penentuan awal puasa Ramadan, Kemenag akan menggelar sidang isbat (penetapan) yang digelar pada akhir bulan Syakban.
Sementara PP Muhammadiyah, biasanya akan merilis hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah yang dituangkan dalam Maklumat tentang Penetapan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Hitung Mundur Puasa 2024
Jika dihitung mundur dari Rabu (10/1/2024) hari ini, maka puasa Ramadan 2024 versi pemerintah kurang dari 61 hari lagi.
Lain halnya bila menurut versi PP Muhammadiyah, puasa Ramadan 2024 kurang dari 60 hari lagi, dihitung mundur dari Rabu hari ini.
Doa Menyambut Bulan Ramadan 2024
Sembari menunggu datangnya bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa menyambut bulan Ramadan 2024.
Dikutip dari padang.go.id, doa menyambut bulan Ramadhan ini diajarkan oleh Rasulullah dan diterapkan oleh para sahabat.
Inilah doa menyambut bulan Ramadan 2024:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ .
Allahumma baarik lanaa fii Rajab wa Sya’ban wa ballignaa Ramadhan
Artinya: Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta berkahilah kami di bulan Ramadan (HR Ahmad No 2346).
Adapun perintah berpuasa Ramadan tertulis dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 183.
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيامُ كَما كُتِبَ عَلَى الَّذينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)
Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS Al-Baqarah: 183).
(Tribunnews.com/Sri Juliati)