Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati Soekarnoputri: Pemilu Bukanlah Alat Elite untuk Lambungkan Kekuasaan

Megawati menyatakan, bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum, termasuk warga hingga elite pejabat.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Megawati Soekarnoputri: Pemilu Bukanlah Alat Elite untuk Lambungkan Kekuasaan
Tangkap layar kanal YouTube Tribunnews
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat berpidato dalam HUT ke-51 PDIP yang digelar di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta pada Kamis (10/1/2024). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan kalau kondisi hukum Indonesia saat ini, sudah dipermainkan oleh segelintir pihak.

Pernyataan itu disampaikan Megawati saat memberikan sambutan di acara HUT ke-51 PDIP, di Sekolah Partai PDIP.

Baca juga: Megawati: Sekarang Hukum Dipermainkan, Kekuasaan Dijalankan Semau-maunya Saja

Mulanya, Megawati menyatakan, bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum, termasuk warga hingga elite pejabat.

Namun kondisinya kata dia, saat ini hukum sudah mulai dipermainkan.

Baca juga: Megawati: Kita Kuat Bukan Karena Presiden Tapi Karena Rakyat

"Sekali lagi saya katakan, kita setiap warga negara RI, siapakah dia? Akar rumput, rakyat, mempunyai hak yang sama di mata hukum. Sekarang hukum itu dipermainkan, bahwa kekuasaan itu dapat dijalankan, semau maunya saja," kata Megawati dalam sambutannya, Rabu (10/1/2024).

Hanya saja, Megawati tidak menjelaskan secara detail maksud dari pernyataannya itu, serta pihak mana yang telah mempermainkan hukum.

Berita Rekomendasi

Dirinya lalu melanjutkan sambutannya dengan menyoroti proses pemilihan umum (pemilu).

Kata dia, pemilu bukanlah suatu alat yang bisa digunakan oleh elite politik dalam meninggikan kekuasaan.

"Saudara-saudara sekalian, pemilu bukan lah alat elite politik untuk melambungkan kekuasaan, dengan segala cara," kata dia.

Sebab kata dia, pemilu harus dijunjung tinggi dengan moral dan etika.

Biarkan kata Megawati, rakyat memilih siapa calon pemimpin yang tepat untuk melanjutkan kekuasaan.

"Di dalam pemilu, pemilihan umum, ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi. Lho saya pernah presiden. Setelah pemilu, gak ribut saya. Yasudah, kalau memang betul rakyat itu memilih, ya sudah," ujar dia.

Baca juga: Megawati Ingatkan TNI-Polri dan ASN Jaga Prinsip Netralitas di Pemilu Sesuai Sumpahnya

Megawati juga menyinggung kalau sejatinya kekuasaan bukan suatu hal yang kekal dan pasti berhenti.

Lain halnya dengan kekuasaan Tuhan yang menurut Megawati akan kekal dan langgeng.

"Kekuasaan itu tidak langgeng. Yang langgeng itu yang di atas. Kekuasaan itu akan berhenti, apapun jabatannya," tukas dia.

Sebagai informasi, dalam agenda HUT ke-51 PDIP ini turut hadir bebera terlihat beberapa elite PDIP seperti Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, para Ketua DPP PDIP seperti Yasonna Hamonangan Laoly, Puan Maharani dan Tri Rismaharini.

Tak hanya itu, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin juga terpantau hadir di lokasi, sementara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkonfirmasi tidak hadir karena ada tugas di luar negeri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas