Beda Reaksi Elite PDIP ke Maruarar & Gibran yang Sama-sama 'Pergi': Ada Terima Kasih dan Sindiran
Reaksi Djarot terhadap keluarnya Ara dari PDIP berbeda saat Gibran yang hengkang dari partai dan memilih jadi cawapres Prabowo Subianto.
Editor: Malvyandie Haryadi
Reaksi Djarot terhadap keluarnya Ara dari PDIP berbeda saat Gibran yang hengkang dari partai dan memilih jadi cawapres Prabowo Subianto.
Djarot Saiful ketika itu berbicara soal air susu dibalas air tuba.
"Itu bukan meratapi, itu nggak nyangka aja, nggak nyangka kok air susu dibalas sama air tuba, kita nggak menyangka ada karakter seperti ini. Tentu ada rasa kecewa," kata Djarot dalam sebuah acara diskusi.
Djarot juga mengatakan bahwa dalam berpolitik tentu ada berbagai nilai di dalamnya. Dari nilai etika hingga nilai akal sehat.
"Kalau kita bukan masalah polos tidak lolos, kita politik itu ada nilai-nilai moral, ada nilai etika, ada nilai-nilai konstitusi, dan ada nilai-nilai bagaimana kita berdemokrasi secara baik, secara benar, ada nilai-nilai akal sehat, bukan masalah polos tidak polos," ujarnya.
Djarot menyebut bahwa Gibran Rakabuming Raka tidak sabar dalam proses berkarier politik.
Hal ini disampaikannya saat mengungkap curahan hati (curhat) mengenai dinamika politik terkini menyangkut putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut yang kini menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.
"Saya curhat saja di sini. Saya kecewa sama Mas Gibran. Bukan apa-apa, dia anak muda, tapi dia tidak punya kesabaran," kata Djarot dalam diskusi bertajuk "Positioning PDI-P dalam Pemenangan Pilpres Ganjar-Mahfud" di Jakarta Timur, Senin (30/10/2023).
Djarot menyatakan bahwa PDI-P memegang prinsip untuk menciptakan calon pemimpin melalui berbagai proses.
Ia mencontohkan, bagaimana PDI-P memberikan kesempatan kepada kader yang berprestasi untuk mendapat peningkatan penugasan dari wali kota menjadi gubernur.
Puan ucapkan terima kasih
Terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani merespons mengenai keputusan politisi senior, Maruarar Sirait yang keluar dari partainya.
Puan tak berbicara banyak mengenai keputusan pria yang akrab disapa Ara itu. Dia hanya mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih selama ini sudah bersama dengan PDIP," kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Puan juga enggan menjawab saat ditanyai apakah Ara sudah berkomunikasi ke partai sebelum keluar.
Adapun Ara telah memutuskan keluar dari PDIP pada Senin (15/1/2024). Dia juga telah menyerahkan kartu tanda anggota (KTA).
Penyerahan KTA diterima langsung Wakil Bendahara Umum DPP PDIP, Rudianto Tjen dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Utut Adianto.