Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Jadwal Puasa Ramadan 2024 dari Muhammadiyah, Pemerintah, dan NU

PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1445 jatuh pada Senin, 11 Maret 2024. Bagaimana jadwal puasa Ramadan versi NU dan pemerintah? Ini jadwalnya.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Jadwal Puasa Ramadan 2024 dari Muhammadiyah, Pemerintah, dan NU
Freepik via Tribun Papua
PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1445 jatuh pada Senin, 11 Maret 2024. Bagaimana jadwal puasa Ramadan versi NU dan pemerintah? Ini jadwalnya. 

Hanya saja bila merujuk pada tahun-tahun sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) akan menetapkan awal puasa Ramadan melalui sidang isbat.

Sidang isbat dilaksanakan setiap tanggal 29 Sya'ban setiap tahunnya.

Sidang Isbat diisi dengan paparan ulama/ahli dan pendapat organisasi-organisasi Islam sebelum pengambilan putusan tentang awal Ramadan.

Nantinya, hasil sidang isbat awal Ramadan akan diumumkan secara langsung oleh Menteri Agama.

Merujuk pada pelaksanaan tahun lalu, rangkaian sidang isbat oleh Kemenag dibagi dalam tiga tahap.

Pertama, seminar pemaparan posisi hilal awal Ramadan berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi.

Selanjutnya adalah pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan setelah Salat Magrib dan tertutup untuk umum.

Berita Rekomendasi

Selain data hisab, sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada sejumlah lokasi di seluruh Indonesia.

Terakhir adalah telekonferensi pers hasil sidang isbat yang akan disiarkan secara langsung.

Bagaimana dengan jadwal puasa Ramadan 2024 versi Nahdlatul Ulama (NU)?

Sama seperti Kemenag, NU juga belum menentukan awal puasa Ramadan 2024.

Sebab untuk menentukan awal puasa Ramadan, NU menggunakan metode yang sama dengan pemerintah.

Yaitu melalui pelaksanaan rukyatul hilal atau proses pengamatan ketampakan hilal saat Matahari terbenam menjelang awal bulan yang dilakukan di sejumlah titik pengamatan.

Dalam metode rukyat, hilal yang berada di bawah ketinggian dua derajat mustahil diamati dengan mata.

Namun jika lebih dari dua derajat, maka hilal memungkinkan untuk dilihat dengan mata telanjang.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas