Khofifah: NU dapat Suntikan Dana Rp 1 Triliun untuk Pendidikan AI
Khofifah Indar Parawansa mengungkit dana abadi pesantren semasa kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mengungkit dana abadi pesantren semasa kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan Khofifah dalam acara Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat NU di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (20/1/2024).
Namun tak diungkapkan nominal dana abadi pesantren yang telah diterima NU sejauh ini.
"Kami ingin menyampaikan terima kasih bahwa perhatian Bapak Presiden tidak sekadar memutuskan hari santri. Tapi beliau sudah memulai menyiapkan dana abadi untuk pesantren," kata Khofifah saat memberikan sambutan di atas panggung GBK.
Baca juga: Sejumlah Jemaah Panik hingga Menangis Saat Terpisah dengan Rombongan di Harlah Muslimat NU di GBK
Selain dana abadi pesantren, Gubernur Jawa Timur itu juga menyinggung soal suntikan dana untuk pendidikan informasi dan teknologi (IT), khususnya dalam bidang artificial intelligence (AI).
Suntikan dana itu berasal dari Pemerintah Uni Emirat Arab yang nilainya mencapai Rp 1 triliun.
"Artificial intelligence ini ilmu mahal, ilmu langka. Dan beliau memberikan, memfasilitasi, akhirnya Uni Emirat Arab memberikan bantuan besar sekali, hampir tembus Rp 1 triliun yang saya dengar," ujarnya.
Kemudian Khofifah juga menyebut-nyebut ratusan perguruan tinggi di lingkungan NU yang dibangun selama Jokowi menjabat Presiden RI.
Ratusan perguruan tinggi itu disebut Khofifah berfokus pada pengembangan AI.
"Dari 184 perguruan tinggi di lingkungan NU, Pak Presiden membangun lompatan dengan menyiapkan perguruan tinggi yang fokus di bidang digital IT terutama artificial intelligence," katanya.
Sebagai informasi, acara Harlah Muslimat NU sendiri dihadiri sekira 150 ribu warga dengan 2995 armada bus.
Kegiatan ini dihadiri Presiden Joko Widodo, para ulama, tokoh-tokoh NU meliputi pimpinan syuriyah dan tanfidziyah PBNU, dan pimpinan Muslimat NU beserta pengurusnya.
"150 ribu itu dari jamaah Muslimat NU saja yang berasal dari seluruh Indonesia ditambah dari Muslimat NU Cabang Istimewa di luar negeri seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan, Tiongkok, Jerman, Saudi Arabia, Mesir, Inggris,” kata Khofifah dalam keterangannya, Jumat (19/1/2024).
Kegiatan yang berisi doa bersama ini dimulai pukul 00.00.
Adapun kegiatan utama dalam acara tersebut meliputi dzikir, doa, dan shalawat, serta tadarus Al-Qur'an dengan target khataman sebanyak 2024 kali.
"Jumlah tersebut mengacu pada tahun terkini, yakni 2024," ujarnya.