Rycko Amelza: Silakan Berbeda Pilihan, Tapi Tetap Jaga Kedamaian, Hindari Kekerasan
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), mengajak FKPT dan Duta Damai Sumut agar selalu menjaga kesatuan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), mengajak Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan Duta Damai Sumatera Utara (Sumut) agar selalu menjaga persatuan.
Ajakan itu disampaikan Kepala BNPT RI Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, saat beraudiensi FKPT dan Duta Damai Sumut pada Rabu (24/1/2024) di Hotel JW Marriot Medan, Sumatera Utara.
"Tugas kita adalah menjaga persatuan jangan sampai ada disintegrasi," kata Rycko.
Rycko juga berpesan, agar pilihan yang berbeda tidak menjadi alasan untuk terpecah apalagi menjadi dasar untuk menggunakan kekerasan.
"Silakan pilihan berbeda, tapi tetap jaga kedamaian hindari kekerasan," ujar dia.
Selaras dengan arahan Kepala BNPT RI, Ketua FKPT Sumut Ishaq Ibrahim, sejatinya telah melakukan berbagai langkah nyata untuk menciptakan pemilu yang damai di Sumatera Utara.
"Kita sudah melakukan upaya untuk menciptakan pemilu damai. FKPT selalu memberi pencerahan kepada masyarakat melalui Khutbah Jumat, melalui pengajian, remaja masjid hingga karang taruna, kita berupaya sedini mungkin membendung munculnya ideologi kekerasan," ujar dia.
Berbeda dengan FKPT, Duta Damai memulai langkah pemilu damai dari media sosial.
"Kami berkampanya di media sosial dengan tagline beda pilihan bukan menjadi halangan, tetap kami berusaha bagaimana menciptakan Pemilu damai,” ucap Koordinator Duta Damai Sumut Dewi Sartika.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi mengenai evaluasi program dan halangan yang dihadapi sepanjang tahun 2023 serta penyiapan program kegiatan tahun 2024.
Baca juga: Gus Najih: Moderasi Beragama Cara Terbaik Perangi Radikalisme dan Terorisme
Total 18 orang anggota Duta Damai dan 9 orang pengurus FKPT Sumut mengikuti kegiatan ini. (*)