Pemerintah Soroti Minimnya Lowongan Lulusan S2 dan S3 di Indonesia
Menurut Warsito, masyarakat Indonesia harus tetap melanjutkan kuliah ke jenjang lanjutan seperti S2 dan S3.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito menyoroti minimnya lowongan bagi lulusan jenjang S2 dan S3 di Indonesia
Selain itu, Warsito mengungkapkan bahwa saat ini lulusan S2 dan S3 masih setara dengan lulusan S1.
"Jangan kemudian berpikir untuk apa kita S2, kita S3, tapi ternyata lowongan pekerja S2, S3 masih sangat minim. Untuk apa kita S2, S3, tapi ternyata gajinya masih sama dengan S1," ujar Warsito dalam Kongres Beasiswa Indonesia ke-3 di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Menurut Warsito, masyarakat Indonesia harus tetap melanjutkan kuliah ke jenjang lanjutan seperti S2 dan S3.
Narasi mengenai minimnya lowongan dan gaji yang setara dengan S1, menurut Warsito, harus dihilangkan.
Meski begitu, dirinya mengakui bahwa selama ini Pemerintah masih terbatas dalam menyediakan lowongan bagi S2 dan S3.
"Ini yang narasi-narasi yang mari kita juga negasikan. Betul, karena kemungkinan kemampuan pemerintah untuk menciptakan lowongan master-doctor juga masih terbatas," tutur Warsito.
Saat ini rasio penduduk Indonesia berpendidikan S2 dan S3 masih rendah. Jumlahnya bahkan hanya di angka 0,45 persen.
Menurutnya, pendidikan S2 maupun S3 masih tetap penting. Pendidikan jenjang ini mampu memberikan pondasi cara berpikir.
"Cara pandang, cara pikir, cara sikap seseorang dengan jenjang pendidikannya tentu sangat berbeda," tutur Warsito.
"Jangan sampai kemudian menegasikan semangat-semangat untuk terus bagaimana meningkatkan kualitas SDM, human capital index sehingga kemudian bisa memberikan daya ungkit kemajuan bangsa Indonesia," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.