Peringatan Dini 30 Januari 2024, BMKG: Bali Berpotensi Hujan Kilat dan Angin Kencang
Berikut peringatan dini BMKG, 30 Januari 2024, cuaca ekstrem hujan kilat dan angin kencang akan terjadi di Bali dan beberapa wilayah lainnya.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) besok Senin, 30 Januari 2024.
Dikutip dari bmkg.go.id, terdapat potensi cuaca ekstrem di 32 wilayah di Indonesia.
Potensi cuaca ekstrem berupa hujan, kilat, dan angin kencang terjadi di Bali dan 4 wilayah lainnya.
Sementara hujan lebat, kilat, disertai angin kencang berpotensi terjadi di 27 wilayah lainnya.
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
Baca juga: Cuaca Jabodetabek Besok Selasa, 30 Januari 2024, BMKG: Bogor Potensi Hujan Lebat pada Siang Hari
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Jakarta dan 26 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan Lebat pada 27 Januari 2024
Pemicu Cuaca Ekstrem
Sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Pasifik utara Papua Barat dan di Samudra Hindia barat daya Jawa.
Kondisi ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari perairan timur Filipina hingga Laut Sulawesi.
Selain itu konvergensi juga terjadi di Perairan utara Papua dan Samudera Hindia barat daya Banten.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Bengkulu hingga Lampung, Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah dan Maluku Tenggara.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Samudra Pasifik Utara, Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)