Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Pendaki Remaja Berhasil Taklukkan Ganasnya Gunung Aconcagua dan Kibarkan Bendera Merah Putih

Khansa Syahlaa (17) siswi kelas 12 SMA Labschool Jakarta berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Aconcagua, Argentina

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Cerita Pendaki Remaja Berhasil Taklukkan Ganasnya Gunung Aconcagua dan Kibarkan Bendera Merah Putih
Tribunnews/HO
Khansa Syahlaa (17), pendaki remaja asal Indonesia berhasil kibarkan bendera Merah Putih di puncak Gunung Tertinggi di Argentina, Gunung Aconcagua. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Khansa Syahlaa (17) siswi kelas 12 SMA Labschool Jakarta berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Aconcagua, Argentina pada tanggal 5 Februari 2024.

Keberhasilan Khansa di gunung tertinggi di benua Amerika Selatan itu merupakan bagian dari program World 7  Summits Khansa yang bertujuan untuk mengibarkan bendera merah putih di tujuh puncak tertinggi dunia.

Singkat cerita, ekspedisi Aconcagua sendiri memakan waktu 15 hari dan penuh dengan tantangan.

Cuaca buruk di puncak sempat memaksa anak ke-2 dari 3 bersaudara ini menunda summit dari tanggal 4 Februari ke 5 Februari 2024.

Pada hari ke-12, Khansa yang ditemani ayahnya Aulia Ibnu (50 tahun) memulai pendakian puncak pada pukul 05.45 pagi dengan suhu minus 10 derajat celsius.

Medan tanjakan yang berbatu dan berpasir disertai hempasan angin dingin menjadi rintangan yang harus dilewati.

Tepat pukul 14.05 waktu setempat, mereka berhasil mencapai puncak.

Berita Rekomendasi

"Alhamdulillah berhasil, terharu banget. Karena pendakian ini betul-betul memakan waktu persiapan dan perjuangan baik fisik dan mental yang luar biasa," katanya dalam keterangan yang diterima, Rabu (7/2/2024).

Khansa dan tim bahkan hanya memiliki waktu 10 menit untuk berfoto di puncak karena cuaca buruk yang diperkirakan akan terjadi.

Ternyata perhitungan tim mereka tepat, sekira 30 menit setelah turun dari puncak, cuaca cerah pun berganti.

Langit menjadi mendung gelap dan hujan es turun terus-menerus.

Saat itu mereka harus turun melalui jalur terjal berbatu, berpasir dengan jarak pandang hanya 10 meter.

Cuaca dingin yang menusuk tulang membuat ujung jari-jari tangan mereka hampir tidak dapat dirasakan lagi.

Dengan terus berdzikir dan memantapkan tekad, mereka berjalan tanpa henti selama 4 jam dan akhirnya tiba kembali ke camp 3 Colera di ketinggian 6.000 mdpl.

"Pendakian Aconcagua ini penuh dengan tantangan, namun berkat doa dan support dari semua pihak, saya berhasil mencapai puncak dan mengibarkan bendera merah putih di sana," katanya.

Sementara itu Aulia yang selalu mendampingi Khansa dalam ekpedisi 7 Summits ini juga mengatakan pendakian Aconcagua ini adalah salah satu pendakian terberat yang pernah ia jalani.

"Medannya ini kalau mau dibilang berat ya masuk berat banget. Karena dingin sekali, minus 10 derajat. Jaket berapa lapis juga tetap tembus. Tambah lagi diguyur hujan es.non stop, Subhanallah. Kita juga harus patuh dan displin dengan guide, ngga bisa salah perhitungan atau mementingkan ego. Misalnya kalau sakit, atau ga patuh bisa langsung diturunkan paksa oleh guidenya. Karena ini menyangkut nyawa, Alhamdulillah Allah kasih kami kesempatan sampai puncak dan bisa turun dengan selamat,” katanya.

Baca juga: Perempuan 18 Tahun Indonesia Ini Potensial Jadi Wanita Termuda ASEAN Penakluk Puncak Aconcagua  

Cerro Aconcagua menjadi puncak keempat dari tujuh puncak tertinggi dunia versi pendaki internasional kawakan Reinhold Messner yang telah berhasil dicapai Khansa dan ayahnya.

Sebelumnya Khansa sukses mendaki gunung Elbrus di Rusia, Kilimanjaro di Afrika, dan Carstenz di Papua.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas