Bentara Budaya Jakarta Selenggarakan Pameran Seni Rupa "Merayakan Kebersamaan"
Pameran seni rupa dengan tema “Merayakan Kebersamaan” diselenggarakan di Bentara Budaya, Jakarta Pusat pada tanggal 22-29 Februari 2024.
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Bentara Budaya Jakarta menyelenggarakan pameran seni rupa dengan tema “Merayakan Kebersamaan” dibuka pada Kamis (22/2/22024) lalu dan diresmikan oleh artis sekaligus presenter Olga Lydia.
Pameran ini berlangsung hingga tanggal 29 Februari 2024 dengan jam buka pukul 10.00 - 18.00 WIB.
Pengunjung tidak dipungut biaya masuk untuk mengunjungi pameran ini.
Pameran seni rupa “Merayakan Kebersamaan” menghadirkan sepilihan karya dari perupa-perupa Indonesia, seperti AC Andre Tanama, Fatih Jagad Raya Aslami, Galuh Taji Malela, Hanny Widjaja, Nissan Kristiyanto, Putu Sutawijaya, Sarnadi Adam, Sidik W Martowidjojo, Syakieb Sungkar, Teguh Ostenrik, dan Vy Patiah.
Melalui siaran pers yang diterima Tribunnews.com, semangat kebersamaan sebenarnya sudah tumbuh berabad-abad silam, jauh sebelum nama Indonesia muncul.
Ada ruang di mana masyarakat dari berbagai latar belakang kultural tumbuh bersama. Di ruang itu tumbuh pergaulan budaya.
Buku Orang Padang Tionghoa - Dima Bumi Dipijak, Disinan Langik Dijunjuang tulisan Riniwaty Makmur (Penerbit Buku Kompas- 2018) menggambarkan bagaimana pergaulan budaya tumbuh di ruang kehidupan Padang.
Salah satunya di ranah kuliner. Lidah orang Tionghoa merespons rendang Minang, dan hasilnya adalah rendang Tionghoa dengan cita rasa lebih ringan.
Ini berbeda dengan rendang “made in” Minang yang terkesan lebih menyengat dan nendang.
Rupanya terjadi tawar menawar lidah.
Daging pada rendang Minang terlihat lebih gelap, dan terasa lebih menyengat pedas karena porsi rempah dan cabai yang lebih banyak, ketimbang rendang bikinan orang Tionghoa.
Baca juga: Bentara Budaya Yogyakarta Gelar Pameran Bertajuk Ratu Adil, 25 Januari-4 Februari 2024
“Karya-karya dalam pameran Merayakan Kebersamaan ini seperti catatan hasil pergaulan budaya. Di dalamnya ada dialog kultural, dan tawar-menawar gagasan."
"Para seniman juga mencatat sejarah, serta harapan akan pentingnya hidup bersama-sama di ruang yang guyub dan terbuka. Karya-karya dalam pameran ini bagaikan narasi visual tentang buah-buah dari pergaulan budaya."
"Ada pula catatan-catatan perjalanan dalam tata hubungan, idealisme hidup bersama yang melahirkan keindahan, yang kemudian dapat dinikmati bersama pula," ujar Frans Sartono, selaku kurator Bentara Budaya.
Selain pameran, juga diadakan pula Workshop Cyanotype dengan narasumber Fajar Nurhadi pada hari Sabtu, 24 Februari 2024 lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.