Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebaran Dokter Belum Merata di Indonesia, PB IDI Ungkap Tiga Strategi Yang Bisa Dilakukan 

Pemerataan dokter yang tidak sama di setiap wilayah Indonesia. Saat ini, baru di wilayah perkotaan sebaran dokter tercukupi. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Sebaran Dokter Belum Merata di Indonesia, PB IDI Ungkap Tiga Strategi Yang Bisa Dilakukan 
Reader's Digest
Ilustrasi dokter 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebaran dokter di Indonesia masih belum merata dan masih terpusat pada beberapa wilayah tertentu. 

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar IDI (PB IDI) dr Adib Khumaidi SpOT.

"Ada mal distribusi. Jadi pemerataan dokter yang tidak sama di setiap wilayah Indonesia, sehingga proporsinya sangat berbeda," ungkapnya pada media briefing virtual, Senin  (26/2/2024). 

Saat ini, baru di wilayah perkotaan sebaran dokter tercukupi. 

Setidaknya ada lima besar di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Banten. 

"Itu adalah beberapa wilayah yang mempunyai proporsi dokter umum jauh lebih besar dibandingkan wilayah lain,” tambahnya.

Baca juga: IDAI Soroti Sebaran Dokter Endoktrin yang Tak Merata

Berita Rekomendasi

Menurut dr Adib, terkait hal ini, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan. 

Pertama menghadirkan program khusus dari pemerintah untuk menyebarkan dokter ke wilayah yang kekurangan. 

Program model seperti ini sebenarnya dahulu sudah ada yaitu wajib kerja dokter spesialis dan bersifat sementara. 

"Ada masa satu tahun dengan dukungan anggaran pemerintah pusat, penempatan dokter dan spesialis. Termasuk dokter penyakit dalam, spesialis anak, spesialis kandungan, bedah, anastesi dan radiologi patologi (untuk) bisa mengisi wilayah tersebut," imbuhnya. 

Wilayah yang dipilih biasanya minim tenaga kesehatan atau fasilitas kesehatan, sehingga diprioritaskan menerima manfaat dari program tersebut. 

Strategi kedua, bisa diperkuat melalui regulasi, dalam hal ini berkaitan juga dengan BPJS kesehatan. 

"Wilayah yang masih minim ketersediaan dokter, bekerja sama dengan rumah sakit pusat pendidikan. Kemudian menempatkan semester terakhir pendidikan dokter spesialis dalam waktu tertentu berada di wilayah tersebut," paparnya. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas