Menkes Sebut Program Makan Siang Gratis Baru Bahas Anggaran, Belum Masuk ke Ranah Kadar Gizi
Adapun anggaran makan siang gratis dipersiapkan Rp15 ribu per anak. Menurut Budi, hal tersebut tergantung daerahnya.
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan program makan siang gratis yang merupakan program paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, baru membahas soal anggaran.
Hal itu juga dibahas dalam sidang paripurna rapat kabinet pada Senin lalu.
"Kemarin dibicarakan supaya anggaran 2025 itu dipersiapkan untuk transisi ke masa presiden berikutnya. Dan salah satu program utamanya yang makan siang gratis itu. Jadi sebaiknya mulai dihitung," kata Budi kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Baca juga: Jokowi Rapat Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Pengamat: Bukti Kesewenang-wenangan
Budi melanjutkan soal kaitan makan siang gratis dengan kadar gizi anak belum dibahas.
"Tapi buat teman-teman kan ingat dulu di sekolah makan, atau di pesantren-pesantren orang terbiasa diberikan makan, jadi perilaku atau budaya makan bersama atau makan gratis ini sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia sudah terjadi," ujar dia.
Adapun anggaran makan siang gratis dipersiapkan Rp15 ribu per anak.
Menurut Budi, hal tersebut tergantung daerahnya.
Baca juga: PKS Minta Pemerintah Kaji Ulang Program Makan Siang Gratis: Rp 15 Ribu di Desa Beda dengan Kota
"Sekarang saya tanya kalau makan Rp 15 ribu, kenyang apa enggak? Kalau di Yogya cukup," ujar dia.
Budi juga menjawab soal kesesuaian anggaran tersebut dengan programnya.
"Kalau anggaran pasti lebih besar dugaan saya ya karena makannya lebih banyak. Kalau isi piring kan untuk 5 tahun ke bawah. Jadi makannya lebih dikit," ujar dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar sidang paripurna Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin, (26/2/2024). Rapat dengan seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) tersebut salah satunya membahas program makan siang gratis dari pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran.
"Membahas tentang program-program prioritas pak Prabowo termasuk di dalamnya adalah makan siang tahap awal," kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Istana Kepreisdenan, Jakarta.
Bahlil mengatakan secara umum program prioritas Prabowo-Gibran akan diakomodir pada pembahasan APBN 2025. Pasalnya yang akan menjalankan APBN tersebut nantinya adalah Prabowo-Gibran.
“Ya harus mengakomodir dong, harus mengakomodir yang menjadi program prioritas pak Prabowo Gibran. Karena ini kan kita bahas APBN 2025 kalau kita bahas APBN 2025 presidennya kan sudah pak Prabowo dan mas Gibran. Jadi pasti,” katanya.
Baca juga: AHY Sebut Program Makan Siang Gratis Dibahas di Sidang Kabinet Jokowi
Bahlil mengatakan pembahasan program makan siang Prabowo-Gibran tersebut bukan bermaksud untuk mendahului hasil penghitungan resmi KPU. Pemerintah hanya melakukan simulasi seraya menunggu pengumuman resmi KPU mengenai pemenang Pilpres 2024.
"Enggak kita kan buat rencana aja. Kita tunggu sampai penetapan KPU. Ini rancangan, simulasi, tahap awal nggak apa-apa," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia mengatakan bahwa rapat kabinet membahas program makan siang gratis Prabowo-Gibran.
"Tadi, ada saya lihat sepintas karena waktunya cukup singkat, tidak dibahas secara detail, kita hanya ada satu elemen yang itu juga jadi program unggulan dari capres terpilih," kata AHY.
Menurut dia program makan siang gratis tersebut nantinya akan dibahas secara rinci. Pasalnya program tersebut akan menyasar sekitar 83 juta anak di Indonesia yang akan menerima makan siang dan susu gratis.
"Harus dibahas secara seksama agar terdeliver dengan baik," katanya.
AHY mengatakan program makan siang gratis tersebut bukan hanya bertujuan Untuk mengentaskan masalah stunting, melainkan juga menggerakkan ekonomi. Adanya program tersebut akan berdampak pada meningkatnya permintaan terhadap bahan pokok.
"Program makan siang gratis termasuk susu tujuannya untuk menggerakan ekonomi karena ada demand yang besar, akan ada permintaan terhadap bahan pokok pangan yang besar, karena bisa dibayangkan satu anak saja beras, nasi, lauk, sayur, buah, susu kalikan 83 juta jadi akan terjadi perputaran ekonomi di tingkat, daerah di tingkat lokal," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.