Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Prabowo Akan Terima Pangkat Jenderal Kehormatan, Ini 10 Tokoh Lain yang Pernah Mendapatkannya

Prabowo Subianto rencananya akan menerima pangkat kehormatan menjadi Jenderal TNI (Purn) (HOR) dari Presiden Jokowi di Mabes TNI Cilangkap.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Prabowo Akan Terima Pangkat Jenderal Kehormatan, Ini 10 Tokoh Lain yang Pernah Mendapatkannya
Istimewa
Prabowo Subianto, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agum Gumelar, dan Luhut Binsar Pandjaitan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto rencananya akan menerima pangkat kehormatan menjadi Jenderal TNI (Purn) (HOR) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Selasa (27/2/2024) besok.

Selain Prabowo, sejumlah tokoh militer di Indonesia juga tercatat menerima pangkat Jenderal Kehormatan (HOR) sebelumnya.

Berikut ini sejumlah tokoh militer Indonesia yang telah menerima pangkat kehormatan berdasarkan informasi dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber pada Selasa (27/2/2024):

1. Jenderal TNI (HOR) Achmad Tahir

Achmad Tahir tercatat lahir 27 Juni 1924 dan wafat pada 17 Agustus 2002.

Ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan tokoh militer yang tercatat pernah menjabat sebagai Panglima Divisi IV/TKR pada 1945.

Achmad Tahir juga tercatat sebagai tokoh Korps Polisi Militer Angkatan Darat yang pernah ymenjabat sejumlah jabatan penting di pemerintahan.

Berita Rekomendasi

Ia menjabat Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dalam Kabinet Pembangunan IV periode 1982—1987 dan Kabinet Pembangunan V periode 1987—1992 di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.

Baca juga: Selain Prabowo, Luhut hingga SBY juga Pernah Terima Pangkat Jenderal Kehormatan

Setelah tak lagi menjabat menteri, Achmad Tahir ditugaskan sebagai Dubes Keliling Gerakan Nonblok untuk wilayah Eropa.

Ia juga tercatat pernah menjadi Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).

2. Jenderal TNI (HOR) Sarwo Edhie Wibowo

Tokoh militer kelahiran 25 Juli 1925 dan wafat pada 9 November 1989 tersebut merupakan mertua dari Presiden keenam RI Jenderal TNI (HOR) Soesilo Bambang Yudhoyono.

Selain itu, ia juga merupakan ayah dari mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo.

Baca juga: Apa Itu Jenderal Kehormatan? Pangkat yang Diterima Prabowo dan Daftar Tokoh yang Pernah Menerimanya

Sarwo Edhie juga punya peran sangat besar dalam penumpasan Pemberontakan Gerakan 30 September dalam posisinya sebagai Panglima RPKAD (saat ini Kopassus).

Pada November 1997, Presiden Soeharto memberikan kenaikan pangkat kehormatan satu tingkat lebih tinggi kepada sejumlah tokoh di antaranya Sarwo Edhie.

3. Jenderal TNI (HOR) Goesti Pangeran Harjo Djatikoesoemo

Tokoh militer kelahiran 1 Juli 1917 dan wafat pada 4 Juli 1992 memiliki darah keraton.

Ia memulai karier militernya saat ia mengikuti pendidikan militer pada zaman belanda yaitu di Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO).

Djatikoesoemo juga tercatat menjadi KSAD pada 1948 sampai 1949 dan sejumlah menteri hingga jabatan penting lainnya di pemerintahan hingga tahun 1992.

November 1997, Presiden Soeharto memberikan kenaikan pangkat kehormatan satu tingkat lebih tinggi kepada sejumlah tokoh di antaranya kepada Djatikoesoemo.

4. Jenderal TNI (HOR) Soesilo Soedarman

Soesilo adalah tokoh militer yang lahir pada 10 November 1928 dan wafat pada 18 Desember 1997.

Soesilo menempuh pendidikan Militer Akademi setelah lulus dari Sekolah Menengah Tinggi di Yogyakarta.

Ia tercatat dilantik menjadi Letnan Dua pada 28 November 1948.

Dalam mobilisasi pelajar pada era perang kemerdekaan pada tahun 1947, ia bertugas melatih siswa tingkat SMP dan SMA saat pasukan Belanda telah mencapai Gombong.

Tahun 1966, ia tergabung ke dalam tim yang hendak menggabungkan 4 akademi perwira ABRI menjadi Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

Selain itu, ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkowilhan) Sumatra dan Kalimantan Barat pada periode 1980 sampai 1985.

Ia juga tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan menteri di era Orde Baru di antaranya sebagai Menko Polhukam pada 1993 sampai 1997.

5. Jenderal TNI (HOR) Soerjadi Soedirdja

Soerjadi adalah tokoh militer kelahiran 11 Oktober 1938 dan wafat 3 Agustus 2021 yang mengawali pendidikannya di Akademi Militer Nasional Jurusan Infanteri pada tahun 1962.

Ia tercatat lulus dengan predikat Garuda Yaksa yang merupakan prestasi tertinggi bidang fisik, mental dan akademik.

Soerjadi kemudian menjabat sebagai Kepala Staf Brigif 15/Kujang II.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Pangdam Jaya pada 1988 sampai 1990.

Selain itu, ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Menteri Dalam Negeri, hingga Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan.

6. Jenderal TNI (HOR) Prof Dr Ir Drs H Abdullah Mahmud Hendropriyono ST SH SE SIP MBA MA MH

AM Hendroprioyono adalah tokoh intelijen dan militer kelahiran 7 Mei 1945.

Kiprahnya di dunia militer dan intelijen dibuktikannya dengan menduduki sejumlah jabatan penting baik di Kopassus maupun di jabatan sipil pemerintahan.

Berbagai operasi militer diikutinya di antaranta Gerakan Operasi Militer (GOM) VI, dua kali terlibat dalam Operasi Sapu Bersih III dan dua kali dalam Operasi Seroja di Timor Timur (sekarang bernama Timor Leste).

Pada periode tahun 2001 sampai 2004 sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Kabinet Gotong Royong pimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Pada pada Oktober 2004, ia menerima pangkat kehormatan dari Presiden Megawati Soekarnoputri.

Ia juga dikenal sebagai mertua dari mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.

7. Jenderal TNI (HOR) Hari Sabarno SIp MM

Hari adalah tokoh militer kelahiran 12 Agustus 1944 dan wafat pada 31 Mei 2019.

Ia lulus dari Akademi Militer Nasional Magelang pada 1967.

Hari yang mengawali kariernya sebagai Danyonif 320/Badak Putih pada 1982 sampai 1983 kemudian malang melintang dalam sejumlah jabatan penting hingga memjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Kabinet Gotong Royong pada 2001 sampai 2004 dan Menko Polkam Ad Interim pada 12 Maret 2004 sampai 19 Oktober 2004.

Pada pada Oktober 2004, ia menerima pangkat kehormatan dari Presiden Megawati Soekarnoputri bersama AM Hendropriyono.

8. Jenderal TNI (HOR) Agum Gumelar MSc

Agum adalah tokoh Kopassus kelahiran 17 Desember 1945 yang mulai menempuh pendidikan di Akademi Militer Indonesia di Magelang Jawa Tengah pada tahun 1969.

Pada tahun 1993, ia diangkat sebagai Direktur A Badan Intelijen Strategis ABRI.

Selain itu, ia juga pernah menjadi Komandan Komando Pasukan Khusus.

Agum juga pernah menduduki sejumlah jabatan politik di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan pada medio 2001.

Ia juga pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada 2018 sampai 2019.

9. Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan MPA

Luhut merupakan tokoh militer kelahiran 28 September 1947 yang mengawali kariernya sebagai Komandan Peleton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha pada tahun 1971.

Ia juga tercatat sebagai pendiri dan komandan pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen-81/Anti-Terror Kopassus Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) pada 1986.

Sejumlah jabatan bergengsi di militer juga pernah didudukinya di antaranya Danden 81 Anti Teroris Kopassus Pendiri dan Komandan Pertama pada 1981, Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Rajawali Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat, BAIS ABRI pada 1983.

Jabatan terakhirnya di militer yakni Dankodiklatad pada 1997 sampai 1998.

Berdasarkan informasi dihimpun, pada 1 November 2000, ia tercatat mendapatkan gelar Jenderal Kehormatan.

10. Jenderal TNI (HOR) Prof Dr H Susilo Bambang Yudhoyono MA GCB AC

SBY adalah tokoh militer sekaligus Presiden keenam RI sekaligus presiden pertama di era Reformasi yang terpilih melalui Pemilihan Umum secara langsung.

Ia lulus dari AKABRI dengan penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama yang merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual.

SBY kemudian memulai karier di Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad pada periode 1974 sampai 1976.

Setelah malang melintang di berbagai penugasan serta menempuh pendidikan militer di luar negeri, SBY kemudian menjabat sebagai Pangdam II/Sriwijaya sekaligus Ketua Bakorstanasda pada 1996 sampai 1997.

Pada tahun 1997, SBY diangkat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI dengan pangkat Letnan Jenderal dan pensiun dalam jabatan tersebut.

Ia mendapat gelar Jenderal Kehormatan bintang empat saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia pada periode 2001 sampai 2004 di masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas