KSAL Singgung Pentingnya Konsep Pertempuran Baru untuk Hadapi Drone Tempur
Ali mengatakan TNI saat ini masih terus melakukan pengembangan terkait alutsistanya termasuk soal kepemilikan drone.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali menyinggung soal konsep pertempuran baru khususnya untuk menghadapi serangan drone tempur.
Drone tempur ini mulai dikenal saat terjadinya peperangan antara Rusia dan Ukraina belakangan ini.
Baca juga: KSAL Pimpin Sertijab Pangkoarmada RI, Laksdya TNI Denih Hendrata Gantikan Heru Kusmanto
"Masalah drone memang ini menjadi game changer ya, ini kita harus revisi dan buat konsep pertempuran baru, terutama dalam menghadapi drone, drone unmanned system," kata Ali kepada wartawan di Makoarmada RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024).
Ali mengatakan TNI saat ini masih terus melakukan pengembangan terkait alutsistanya termasuk soal kepemilikan drone.
"Baik USV, UEV maupun UUV sekarang semua menggunakan unmanned, untuk itu kita tidak boleh ketinggalan, kita juga sekarang mulai melengkapi alutsista-alutdisa kita dengan drone," ungkapnya.
Sejauh ini, kata Ali, pihaknya sudah mempunyai peralatan drone ScanEagle yang masih terus dikembangkan.
Baca juga: Hilangnya Dua Drone Pengintai MQ-9 Reaper di Yaman Buat AS Kewalahan, Houthi Gempur Laut Merah
Bahkan, dia juga menyinggung jika drone tempur itu juga sejatinya sudah dimiliki oleh militer Indonesia.
"Kita juga sudah mempunyai EV scaneagle ya, ada beberapa buah dan kita akan siapkan, kita akan kembangkan terus, bahkan kalau perlu drone yang bisa menyerang," ucapnya.
Di sisi lain, Ali mengatakan terus memperkuat skuadron 52 atau pangkalan drone yang berada di Natuna.
Penguatan ini termasuk memperbesar skuadron serta melengkapi unsur sarana prasarana yang ada.
"Di Natuna pangkalannya akan kita perkuat. Di sana kan sudah ada STT Satuan TNI Terintegrasi ya. Namun untuk AL, di Selat Lampa akan kita perbesar sehingga seluruh unsur kapal-kapal, baik kapal besar maupun kapal kecil dan sarana fasilitas pendukung bahan bakar juga kita siapkan di sana. Sehingga jangkauan kapal dari Natuna ke depan ke ZTE (Zona Tangkap Eksklusif) makin jauh dan makin lama selain itu sensor-sensor juga akan kita lengkapi," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.