Akademisi: Media Sosial Bisa Jadi Sarana Potensial Membangun Bisnis Online
Media sosial cukup potensial dalam membangun bisnis online di Indonesia karena penggunanya sangat banyak.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Media sosial dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan bisnis online karena para pelaku usaha dapat meraih pelanggan serta membangun kepercayaan para pelanggan terhadap bisnisnya.
Media sosial cukup potensial dalam membangun bisnis online di Indonesia karena penggunanya sangat banyak. Sebagai gambaran, merujuk data We Are Social pada Januari 2024, di Indonesia terdapat 139 juta pengguna media sosial dan 185,3 juta pengguna internet.
Baca juga: Bagikan Kisah Sukses di Medsos, Petani Sawit di Tapanuli Selatan Dapat Pelatihan Pembuatan Konten
“Kita bisa membayangkan ya kalau 0,01 persen saja dari 185,3 juta pengguna internet di Indonesia yang dapat diprospek menjadi pelanggan..? Tentunya besar banget ya,” kata akademisi dan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yanti Dwi Astuti saat “Workshop Literasi Digital” bertema “Pentingnya Media Sosial dalam Meningkatkan Bisnis Online secara daring belum lama ini.
Yanti mengatakan, media sosial dapat digunakan para pelaku usaha online untuk meningkatkan kepercayaan panggan dan membangun loyalitas pelanggan terhadap produk yang dipasarkan.
Pemilik bisnis online dapat membangun komunikasi dengan pelanggan maupun calon pelanggan yang menjadi pengguna media sosial X (yang dulunya Twitter), Facebook, Instagram, Google+, maupun platform media sosial yang lain.
Penggunaan media sosial dalam meraih pasar merupakan bagian dari strategi pemasaran digital (digital marketing) yang efektif dalam meningkatkan bisnis online.
Sebab, dengan digital marketing maka pelaku usaha online dapat menginformasikan mengenai produk maupun jasa yang dipasarkan kapanpun tanpa ada batasan waktu, atau bisa selama 24 jam dalam sehari. Selain itu, digital marketing juga mampu menjangkau pasar secara global.
Dalam kesempatan yang sama, pegiat Advokasi Sosial Digital Ari Ujianto mengatakan, terdapat sejumlah langkah dalam membangun bisnis online di media sosial yakni pelaku usaha perlu menentukan segmen pasar dan model bisnis.
Baca juga: Tiktok Shop Masih Jualan di Medsos, DPR: Kegiatan Usaha Melanggar Hukum
Kemudian melakukan riset pasar, memperhatikan persyaratan hukum, memilih dan membuat akun di platform media sosial tertentu, mempromosikan produk atau jasa, serta membangun dan menjaga reputasi bisnis.
Ketika memilih platform media sosial untuk pengembangan bisnis, menurut Ari, pelaku usaha online perlu memperhatikan beberapa hal seperti, memperhatikan kebiasaan konsumen, mempertimbangkan fokus bisnis, mengamati langkah pesaing, menyesuaikan dengan pemasaran, dan memastikan ketersediaan sumber daya manusia.
"Beberapa contoh media sosial yang dapat digunakan untuk bisnis antara lain, Facebook, X (Twitter), Instagram, Youtube, dan Tiktok," katanya.
Sedangkan Andi Rizky Hardiansyah menyoroti pentingnya memastikan keamanan digital saat menggunakan media sosial dalam pengembangan bisnis online.
Andi menilai, perkembangan teknologi informasi turut menyebabkan perubahan gaya hidup masyarakat menjadi serba digital karena menawarkan kemudahan dan kepraktisan.
"Masyarakat pun semakin nyaman melakukan aktivitas keuangan digital. Namun di sisi lain, tingginya aktivitas digital juga membuka potensi buruk seperti penipuan dan pencurian akun media sosial," katanya.
Baca juga: Kominfo Belum Terima Permintaan Take Down Video Perundungan Serpong di Medsos
Andi menyebutkan, ancaman kejahatan siber di media sosial perlu diantisipasi dengan cara meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi data pribadi. Jenis data pribadi ini tidak hanya secara umum seperti nama lengkap, kewarganegaraan, jenis kelamin, dan agama, tetapi juga yang spesifik seperti, informasi kesehatan, data biometrik, pandangan politik, orientasi seksual, data anak, keuangan pribadi, dan data lain.
“Ketika data pribadi kita bocor ya itu akan banyak sekali dampak negatif yang bisa terjadi,” ucap Andi dalam acara yang merupakan rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Agar aman bermedia sosial, Andi menyarankan para pengguna media sosial untuk tidak mengumbar data pribadi, menggunakan password yang berbeda dan kuat untuk setiap akun media sosial yang dimiliki, memperhatikan pengaturan privasi, mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah (two factor authentication), dan mewaspadai phising (penipuan).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.