BMKG Pastikan Informasi di Medsos Kupang Bakal Dilanda Badai Hoaks
Beredar video di media sosial Tiktok dengan narasi bahwa akan terjadi badai di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar video di media sosial Tiktok dengan narasi bahwa akan terjadi badai di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pengguna menarasikan badai tersebut dengan didasari pada informasi dari aplikasi pantauan cuaca, Windy.
Informasi ini langsung dibantah oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BMKG menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks atau berita bohong.
"Menyikapi berita yang beredar saat ini di sosial media yang mengambil informasi dari aplikasi Windy bahwa akan terjadi badai di Kupang kami menyatakan bahwa informasi itu adalah berita hoaks," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenotek, Senin (11/3/2024).
Ia menyatakan bahwa yang terjadi di NTT atau Kupang adalah cuaca ekstrem, seperti yang sebelumnya telah disampaikan oleh BMKG bahwa akan terjadi potensi cuaca ekstrem pada periode 8-14 Maret 2024.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Hari Ini, 8 Maret 2024: Sumatra Barat Waspada Hujan Kilat dan Angin Kencang
"Yang terjadi saat ini adalah cuaca ekstrem. Seperti yang kami sampaikan pada 7 Maret 2024 bahwa pada tanggal 8-14 Maret 2024 akan terjadi cuaca ekstrem di wilayah NTT," katanya.
Adapun cuaca ekstrem yang dimaksud adalah hujan sedang sampai lebat hingga hujan ekstrem dan disertai petir serta angin kencang dalam waktu singkat.
BMKG pun mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
Baca juga: Upaya Penguatan Mitigasi Gempa, BPBD Kalsel Jalin Kerja Sama dengan BMKG Balikpapan
Masyarakat khususnya yang berada di lereng gunung atau tepi kali untuk lebih waspada jika hujan lebat melanda dan mengevakuasi diri ke tempat lebih aman.
BMKG juga mengimbau publik agar mendapatkan informasi dari akun resmi media sosial BMKG, dan tidak begitu saja percaya terhadap informasi di media sosial yang tidak jelas sumbernya.
"Kami imbau kepada masyarakat yang berada di lereng gunung atau tepi kali untuk lebih waspada apabila terjadi hujan lebat dapat mengevakuasi diri ke tempat lebih aman," ungkap Sti.
"Sebab itu kami harap kepada masyarakat untuk tidak terlalu percaya berita hoaks tapi mendapat informasi yang bersumber langsung dari BMKG," katanya.