Antisipasi Kemacetan saat Arus Mudik, Jenis Kendaraan akan Dipisah di Pelabuhan Jawa-Sumatera
Aturan ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Polri, Kemenhub, pihak pelabuhan hingga instansi terkait lainnya.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korlantas Polri bersama stakeholder terkait sepakat memberlakukan rekayasa lalu lintas di Pelabuhan Merak-Bakauheni terkait arus mudik Lebaran.
Aturan ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Polri, Kemenhub, pihak pelabuhan hingga instansi terkait lainnya.
Baca juga: Catat, Ini Jadwal One Way dan Contra Flow Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran di Tol TransJawa
"Kesiapan Korlantas Polri untuk rekayasa lalu lintas di Pelabuhan Merak-Bakauheni pada Lebaran 2024," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi, Sabtu (16/3/2024).
Trunoyudo mengatakan pertama, kendaraan mulai mobil pribadi dan bus yang akan diarahkan melalui Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.
"Kemudian kedua, kendaraan yang diarahkan melalui Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten adalah sepeda motor, kendaraan truk, dan tengki, serta kendaraan truk tronton," ungkapnya.
Baca juga: Ditjen Hubdat Gelar Rakor Antisipasi Arus Mudik-Balik Lebaran di Penyeberangan Merak-Bakauheni
Lalu yang ketiga ketiga, kendaraan yang diarahkan melalui Pelabuhan Bakau Bandar Jaya (BBJ), Bakauheni adalah truk tengki tronton lebih dari 12 sampai dengan 16 meter.
Di samping itu, Trunoyudo menyebut pihaknya sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas saat terjadi kepadatan kendaraan yang menuju ke pelabuhan tersebut.
"Ketika terjadi situasi peningkatan kendaraan nantinya akan diterapkan delaying system untuk mengatur arus lalu lintas kendaraan menuju pelabuhan," jelasnya.
Menurut dia, penerapan delaying system dilakukan dengan mengarahkan kendaraan ke rest area pada kilometer 43A dan kilometer 68A.
Lalu, melakukan pembatasan gerbang tol untuk memperlancar pergerakan di pelabuhan.
"Polri mengimbau kepada masyarakat agar membeli tiket h-1 sebelum perjalanan dalam arus mudik dengan menggunakan akomodasi laut, agar dapat mengantisipasi jumlah pemudik yang akan menyeberang di pelabuhan," ucapnya.
Puncak Arus Mudik-Balik
Korlantas Polri memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi pada 5 April 2024 mendatang.
Sementara untuk puncak arus balik Lebaran akan terjadi 10 hari setelahnya yakni pada 15 April 2024.
"Puncak mudik itu sekitar tanggal 5 ya antara tanggal 5 April dan puncak baliknya tanggal 15 April. itu kita prediksinya seperti itu," kata Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso usai menggelar Tactical Floor Game (TFG) di Hotel Borobudur, Rabu (6/3/2024).
Untuk mengantisipasi kemacetan saat arus mudik dan arus balik tersebut, seluruh jajaran Direktorat Lalu Lintas hadir dalam TFG itu untuk nantinya memahami cara bertindak baik teknis maupun taktis.
"Tadi sudah di TFG kan sudah cukup baik, bagus. Mudah-mudahan ini semua bisa berjalan dengan baik. Sehingga masyarakat dapat melaksanakan beribadah dan mudik dengan baik, sehat, selamat dan nyaman. Itu harapan kita," ucapnya.
Di sisi lain, nantinya Operasi Ketupat akan membentuk Satgas Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas), kemudian, mendirikan Pos Pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan).
Selain itu juga membentuk tim yang diperuntukkan mengantisipasi kecelakaan lalu lintas.
"Ada penggelaran tim atau tim patroli, tim urai, tim ganjel supaya tidak terjadi kecelakaan, dan tim patroli panduan khususnya untuk panduan untuk kecepatan sehingga semua bisa terantisipasi dengan baik," jelasnya.
Baca juga: Angkutan Barang Akan Dibatasi selama Mudik Lebaran 2024, Ini Jadwal dan Daftar Jalannya
136 Juta Masyarakat akan Mudik
Sebelumnya, Polri memprediksi jumlah masyarakat yang akan mudik lebaran 2024 akan bertambah dibandingkan 2023 hingga 6 persen.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan total masyarakat yang akan mudik diprediksi hingga 136 juta orang.
"Korlantas Polri kalau melihat data pada tahun lalu ada sekitar 123 juta lebih masyarakat Indonesia yang melakukan mudik dan berwisata selama masa libur Idul Fitri pada 2023," kata Trunoyudo kepada wartawan, Rabu (6/3/2024).
"Sedangkan dipergerakan hasil prediksi dan analisa tahun ini kemungkinan akan bertambah 5-6 persen atau kurang lebih di angka 136 juta masyarakat," sambungnya.
Untuk itu, Trunoyudo mengatakan pihaknya bersama stakeholder terkait akan melangsungkan rapat koordinasi (rakor) untuk membahas soal pengaturan arus lalu lintas.
"Rekayasa lalu lintas ini dituangkan tentunya juga pada SKB (surat keputusan bersama) dengan stakeholder terkait ada beberapa pola lalu lintas yang akan diberlakukan yakni sistem contra flow, one way dan pembatasan operasional angkutan barang sumbu 3," ucapnya.
Nantinya sistem rekayasa lalu lintas akan diprioritaskan di jalan Tol Trans Jawa untuk mengantisipasi kemacetan saat mudik lebaran.
"Sistem contraflow diberlakukan mulai dari km 36, sedangkan sistem one way diterapkan mulai dari km 72 Tol Cipali sampai dengan km 414 Tol Kalikangkung, tentunya ini mendasari dari hasil analisa dan evaluasi tahun lalu," ucapnya.