Cegah Hoaks, Akademisi Ungkap Cara Identifikasi Disinformasi Hingga Malinformasi
Dosen Universitas Negeri Makassar sekaligus pegiat literasi digital komunitas Tular Nalar, Dedy Aswan, membeberkan cara mengidentifikasi berita bohong
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen Universitas Negeri Makassar sekaligus pegiat literasi digital komunitas Tular Nalar, Dedy Aswan, membeberkan cara mengidentifikasi berita bohong atau hoaks di media sosial.
Dedy mengatakan pencegahan hoaks, adalah salah satu upaya untuk menjaga data pribadi.
"Hoaks adalah Informasi yang tidak benar tapi dibuat seolah-olah benar, ada tiga jenis hoaks yang pertama misinformasi yaitu berita yang salah tetapi karena kita meyakini itu benar maka kita ikut menyebarkannya," ujar Dedy melalui keterangan tertulis, Minggu (17/3/2024).
"Lalu malinformasi yaitu informasinya benar tapi memuat opini negatif, dan Disinformasi yaitu informasi yang salah dan kita dengan sadar ikut menyebarkannya," tambah Dedy.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dedysaat kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital di Aula Kantor Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Menurut Dedy, ada beberapa cara agar hoaks dapat bekerja dibedakan menurut tujuan hoaks itu dibuat.
"Lalu ada beberapa cara hoaks bekerja, ada kacau isi dimana judulnya tidak sama dengan isinya beritanya, lalu ada kacau diri yaitu isi beritanya menyerang sosok tertentu, dan kacau emosi dimana muatan beritanya sangat memantik emosi pembaca," ujarnya.
Selain materi mengenai hoaks, Dedy juga memberikan tips bagaimana menjaga
data pribadi.
Sehingga peserta kegiatan dapat dengan aman dalam menggunakan teknologi informasi.
"Ada beberapa tips untuk menjaga data prbadi, jangan overshare atau terlalu
membagi data pribadi, hidupkan pengaturan privasi di sosial media masing-masing dan setting ke mode private, jangan lupa logout akun kita ketika menggunakan komputer publik seperti di kantor atau warnet, dan jangan kita memasukkan data pribadi di web yang tidak jelas,” jelasnya.
Baca juga: Perlunya Peningkatan Literasi Digital Agar Terhindar dari Jeratan Judi Online
Kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital di Kota Palu, Sulawesi Tengah merupakan rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.