Soal Bangunan di Demak Rusak Akibat Banjir, Jokowi Minta Kementerian PUPR dan BNPB Mengecek
Presiden Jokowi meminta Kementerian PUPT dan BNPB untuk meninjau rumah dan bangunan yang rusak akibat banjir di Demak, Jateng, Jumat (22/3/2024).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meninjau rumah dan bangunan yang rusak akibat banjir di Demak, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (22/3/2024).
Jokowi menyatakan hal itu saat ditanya awak media, apakah rumah dan bangunan sekolah yang terdampak banjir akan mendapatkan bantuan atau tidak.
"Nanti Kementerian PUPR cek di lapangan dengan BNPB, termasuk yang tanamannya rusak, nanti akan diberi bibit lagi dari Kementerian Pertanian," jelas Jokowi saat memberikan keterangan pers di SMK Ganesa, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, dilansir YouTube Sekretariat Presiden.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan penjelasan dari BNPB, banjir yang terjadi di Kabupaten Demak dipicu oleh jebolnya enam tanggul pasca-hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Jawa Tengah, Rabu (13/3/2024).
Akibat kejadian ini, 24.436 warga masih mengungsi dan sebanyak 89 desa di 11 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter.
Sementara itu, pada kesempatan ini, Jokowi mengungkapkan, debit air begitu tinggi karena intensitas hujan ekstrem mencapai 238 milimeter.
Akibatnya, tanggul tak mampu menampung air hujan yang turun dan menyebabkan tanggul-tanggul jebol.
"Hujan ekstrem itu 150 milimeter. Yang di sini sudah 238 milimeter. Sangat ekstrem sekali sehingga tanggul yang ada tidak muat dan menggerus dan jebol tanggulnya," tuturnya.
Meski begitu, Jokowi menyebut bahwa salah satu tanggul penyebab banjir di Demak telah ditutup tadi malam.
"Tadi malam yang lebar itu, yang jebol 15 meter tadi malam jam 1 sudah tertutup, selesai dikerjakan selama 4 hari berturut-turut siang malam," terangnya.
Adapun guna mengurangi hujan di wilayah tersebut, eks Gubernur Jakarta itu mengaku telah memerintahkan untuk dilakukan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC).
Baca juga: Upaya Penutupan Tanggul Sungai Wulan di Demak yang Jebol, Kodam IV/Diponegoro Kerahkan Prajurit
Melalui metode ini, hujan diharapkan akan lebih banyak bergeser ke arah laut.
Di sisi lain untuk mengurangi banjir, pemerintah akan melakukan pemompaan.
"Ini (banjirnya) sudah turun dari 2 meter. Tadi, mendapatkan laporan hampir semuanya sudah setengah meter, 50 sentimeter."