Komnas HAM Belum Pastikan Korban Penganiayaan Oknum TNI di Papua Terindikasi Kelompok Bersenjata
Komnas HAM belum bisa memastikan warga sipil Papua yang menjadi korban penganiayaan oleh oknum TNI terindikasi terlibat kelompok bersenjata atau bukan
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro mengklaim belum bisa memastikan secara pasti apakah warga sipil Papua yang menjadi korban penganiayaan oleh oknum TNI terindikasi terlibat kelompok bersenjata atau bukan.
Seperti diketahui sebelumnya pihak Mabes TNI melalui Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menjelaskan bahwa korban penyiksaan itu adalah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Definus Kogoya di Pos Gome di wilayah Kabupaten Puncak, Papua.
"Terkait identitas korban termasuk apakah korban terindikasi terlibat di dalam gerakan bersenjata di Papua, Komnas HAM belum bisa melakukan verifikasi terhadap informasi dan fakta sesungguhnya," kata Atnike saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (25/3/2024).
Lebih lanjut Atnike pun menjelaskan bahwa pihaknya masih akan melakukan pemantauan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Bahkan dikatakan Atnike, perihal kasus itu Komnas HAM tak menutup kemungkinan akan datang langsung ke Papua untuk mencaritahu secara jelas terkait latarbelakang dari korban tersebut.
"Komnas HAM sendiri melihat perkembangan informasi dan situasi kami berencana akan melakukan pemantauan kasus itu baik dari Jakarta mudah-mudahan juga kami bisa pergi ke Papua," jelasnya.
Meski begitu dirinya berharap agar pemerintah menanggapi serius kasus tersebut termasuk dari segi penegakkan hukum.
Selain itu Atnike juga mendesak agar pemerintah bisa mengevaluasi soal pengelolaan pengamanan yang dilakukan di Papua guna mengembalikan kepercayaan publik.
"Pada prinsipnya Komnas HAM berharap bahwa peristiwa itu mendapat atensi serius dari pemerintah dalam hal penegakkan hukum untuk memulihkan kembali kepercayaan masyarakat ke pemerintah dalam hal pengelolaan keamanan di Papua," pungkasnya.
TNI Bentuk Tim Investigasi
Kodam XVII Cenderawasih membentuk tim investigasi untuk mengusut video viral diduga penyiksaan yang dilakukan terhadap Orang Asli Papua (OAP) oleh oknum prajurit.
Baca juga: Menkopolhukam Langsung Telepon Panglima TNI Minta Investigasi Kasus Dugaan Penyiksaan di Papua
Belakangan diketahui OAP dalam video tersebut adalah tawanan yang merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Definus Kogoya.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, S.E.,M.M mengatakan pihaknya telah melakukan pendalaman atas potongan video aksi kekerasan tersebut yang viral di media sosial (Medsos).
Candra mengatakan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan juga telah memberikan atensi untuk melakukan pendalaman atau mengidentifikasi kebenaran video tersebut.
Setelah dilakukan langkah itu, kata dia, pihaknya mengakui keaslian video tersebut.