Peringatan Dini BMKG Besok, 27 Maret 2024: Sulawesi Selatan Terjadi Hujan, Kilat dan Angin Kencang
Simak peringatan dini BMKG besok, 27 Maret 2024 terpantau di wilayah Sulawesi Selatan terjadi potensi cuaca ekstrem hujan kilat, dan angin kencang.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Inilah peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) besok Rabu, 27 Maret 2024.
Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 33 wilayah di Indonesia.
Sulawesi Selatan dan Bali berpotensi mengalami cuaca ekstrem hujan, kilat dan angin kencang.
Sedangkan di 31 wilayah lainnya akan terjadi cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Wilayah yang berpotensi hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Bali
- Sulawesi Selatan
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Jabar dan 26 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan pada 26 Maret 2024
- Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
Baca juga: Gempa M 4,4 Guncang Doda, Sulteng Malam Ini, BMKG: Dirasakan di Lore Utara, Lore Peore, dan Kulawi
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Jabodetabek Besok, Rabu 27 Maret 2024, BMKG: Bogor Potensi Hujan Petir pada Siang Hari
Pemicu Cuaca Ekstrem
Sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia barat Sumatera yang membentuk daerah konvergensi memanjang.
Konvergensi memanjang dari Riau hingga Sumatera Barat, di perairan barat Sumatra, dan di Kalimantan Barat bag utara.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Aceh, di Jawa Tengah bagian selatan, di Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara hingga Kalimantan Selatan, di NTT, di Laut Seram dan drai Papua hingga Papua Barat.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Kalimantan Barat bag selatan, di Selat Karimata dan di Sumatera bag Selatan.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)