Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tahun 2024 Kemenag Tingkatkan Kapasitas 22 Ribu Imam Masjid

Dikatakannya, sasaran pesertanya merupakan imam masjid di Indonesia, yaitu imam Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Jami, Masjid Bersejara

Penulis: willy Widianto
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Tahun 2024 Kemenag Tingkatkan Kapasitas 22 Ribu Imam Masjid
Istimewa
Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan pihaknya akan meningkatkan kapasitas 22.000 orang imam masjid di seluruh Indonesia.

Program ini merupakan bagian dari Rencana Strategis (Renstra) Kemenag tahun 2020-2024.

“Sejak tahun 2021, Kemenag telah melakukan peningkatan kapasitas imam masjid sebanyak 5.500 orang, 11.000 orang tahun 2022, 16.500 orang tahun 2023, dan 22.000 orang ditargetkan terlaksana pada 2024,” ujar Direktur Urais Binsyar Kemenag, Adib dalam pernyataan tertulis yang diterima Tribunnews, Selasa (26/3/2024).

Dikatakannya, sasaran pesertanya merupakan imam masjid di Indonesia, yaitu imam Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Jami, Masjid Bersejarah, dan masjid di tempat publik.

“Tahun ini kami akan menggelar pelatihan tersebut melalui Massive Open Online Courses (MOOC),  kemudian secara hybrid bersama imam masjid Istiqlal,” jelasnya.

Menurutnya, program ini merupakan salah satu upaya menjadikan masjid sebagai pelopor moderasi beragama.“Kita berharap terjadi revitalisasi peran masjid untuk semakin profesional secara pengelolaannya, kian moderat cara pandang dan paham keagamaan seluruh ekosistemnya, juga berdaya dan memberdayakan jemaahnya,” jelasnya.

Berita Rekomendasi

Selain itu, pihaknya juga akan menggencarkan kampanye rintisan Masjid Ramah di 2024. Salah satu instrumen yang disiapkan adalah program bantuan.

Dijelaskannya, Masjid Ramah adalah masjid (termasuk musala) yang kondisinya memenuhi kriteria dalam lima kategori ramah, baik dilihat dari sisi pola pikir (mindset), keterampilan (skill set), segenap ekosistemnya, maupun ketersediaan sarana prasarananya (toolset). Lima kategori ramah tersebut adalah Ramah Perempuan dan Anak, Ramah Difabel dan Lansia, Ramah Lingkungan, Ramah Keragaman, serta Ramah Duafa dan Musafir.

Baca juga: Polda Metro Bongkar Kasus Penipuan Haji Furoda, Pesan Paket VIP Berujung Backpacker

Adib mengungkapkan, pihaknya menargetkan program 2.000 bantuan operasional masjid/ musala untuk tahun anggaran 2024.

“Kami juga sudah memberi bantuan operasional rintisan Masjid Ramah 2024 tahap pertama pada Januari lalu. Bantuan ini hanya untuk dukungan pada sisi tool set (sarana prasarana) saja. Selain tidak besar, sarana-prasarana lebih mudah dilihat sebagai evidence pengukurannya,” papar Adib.

Adib berharap, dana bantuan operasional tersebut nantinya dapat digunakan secara optimal untuk mendorong terbentuknya ekosistem masjid, dan meningkatkan derajat keberlanjutan keberagaman masjid.

“Melalui program ini kita berharap revitalisasi peran masjid semakin profesional pengelolaannya, kian moderat cara pandang paham keagamaannya, ramah seluruh ekosistemnya, juga kian berdaya dan memberdayakan jemaahnya,” tutup Adib. (Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas