Panglima TNI Lepas Pengiriman 900 Paket Parasut Untuk Bantuan Kemanusiaan ke Palestina
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin acara keberangkatan pengiriman 900 paket parasut ke Yordania.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin acara keberangkatan pengiriman 900 paket parasut (payung udara orang dan payung udara barang) ke Yordania menggunakan satu unit Pesawat Hercules C-130 J TNI AU di Apron Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (29/3/2024).
Sebanyak 900 paket parasut tersebut dikirim ke Yordania untuk mengirim bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia kepada Palestina.
Agus mengatakan pengiriman sebanyak 900 paket parasut tersebut merupakan permintaan pemerintah Yordania untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Palestina melalui metode airdrop atau penerjunan udara.
Nantinya, pemerintah Yordania lah yang akan mengirimkan bantuan kemanusiaan Indonesia yang saat ini sudah berada di Yordania melalui metode air drop tersebut.
Total sebanyak 26 personel TNI dikerahkan dalam misi kemanusiaan tersebut.
Baca juga: Mahkamah Internasional Minta Israel Setop Bikin Warga Palestina Kelaparan di Gaza
Misi tersebut dipimpin Danwing 1 Lanud Halim Perdanakusumah Kolonel PNB Noto Casnoto dan 15 orang crew pesawat A-1340.
Turut juga 2 orang tim pengamanan dari Kopasgat, 4 personel pendukung (2 Perbekkud, 2 Sathar 72), 2 personel tim dokumentasi (1 puspen TNI, 1 Dispenau), 1 personel Kemhan, dan 1 personel BAIS TNI.
Dalam amanatnya, Agus meminta para personel yang berangkat berdoa dalam setiap langkah agar selalu mendapatkan ridho dan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa selama pelaksanaan tugas.
"Tugas kemanusiaan ini merupakan suatu kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah dan negara kepada TNI," kata Agus.
Baca juga: Finlandia Mengutuk Penyitaan Tanah Seluas 800 Hektar oleh Israel di Wilayah Pendudukan Palestina
"Untuk itu laksanakan tugas mulia ini dengan penuh rasa tanggung jawab, utamakan faktor keamanan dan melaksanakan semua prosedur dengan teliti, melaksanakan koordinasi melekat dengan semua pihak terkait demi kelancaran visi ini, melaporkan setiap perkembangan situasi sesuai rantai komando," sambung dia.
Misi tersebut rencananya akan dilaksanakan selama 10 hari.
Rute berangkat yang ditempuh yakni Halim-Aceh-Myanmar-India-UEA-Yordania.
Sedangkan rute kembali yang akan ditempuh yakni Yordania-UEA-India-Myanmar-Aceh-Halim.