Sukidi Mulyadi Ceritakan Pidato Dahsyat Soekarno di Sidang PBB yang Mengutip Ayat Al-Qur'an
Dr Sukidi Mulyadi memuji Proklamator Bung Karno sebagai sosok yang sangat dekat dengan ajaran Al-Quran.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Doktor kajian Islam jebolan Harvard University, Sukidi Mulyadi, memuji Proklamator Bung Karno sebagai sosok yang sangat dekat dengan ajaran Al-Quran.
Bahkan Bung Karno pernah mengutip Ayat Al-Quran di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1960.
Hal itu disampaikan Sukidi dalam acara peringatan Nuzul Quran yang diselenggarakan organisasi sayap PDI-P, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) di Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, jakarta Selatan, Jumat (29/3/2024) petang.
"Kecintaan bung Karno pada Al-Quran itu diucapkan beliau di sidang-sidang PBB. Bung Karno berpidato di depan para pemimpin dunia dan dia menjadi Presiden pertama di seluruh dunia yang merujuk dan mengutip ayat Al-Quran," kata Sukidi.
Bung Karno saat itu tepatnya mengutip Alquran Surat Al-Hujarat ayat 13 dan membuat mata para pemimpin dunia yang menghadiri sidang umum PBB terbelalak.
Adapun bunyi Surat Al Hujarat ayat 13 yakni:
Yaaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min zakarinw wa unsaa wa ja'alnaakum shu'uubanw wa qabaaa'ila lita'aarafuu inna akramakum 'indal laahi atqookum innal laaha 'Aliimun khabiir
Artinya: "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti"
"Bung Karno ingin mengingatkan kepada para pemimpin dunia bahwa kita semua dari berasal dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan kita semua diciptakan oleh Tuhan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, tujuannya apa, agar kalian tuh saling mengenal satu sama lain," kata Sukidi.
Menurut Sukidi, Soekarno sengaja mengutip Ayat Al-Quran itu untuk mengkritisi seorang filsuf Inggris Bertrand Russel yang berpikiran bahwa sejarah kemanusiaan ditentukan oleh dua ideologi besar, yakni kapitalisme dan komuniksme.
Soekarno menilai pemikiran filsuf itu sudah tak relevan. Dalam kesempatan itu, sang proklamator pun turut meperkenalkan ideologi Pancasila yang sudah ditetapkan sebagai dasar neagara oleh Indonesia.
"Bung Karno memperkenalkan Pancasila yang jauh lebih hebat, jauh lebih luhur ketimbang ideologi lain di dunia," papar Sukidi.
Dengan rekam jejak tersebut, Sukidi pun menilai kecintaan Bung Karno terhadap Islam dan Al-Quran tak perlu diragukan.
Ia mengatakan, Soekarno juga menjadi presiden pertama yang menginisiasi diperingatinya Nuzulul Quran dan Maulid Nabi di Istana, hingga akhirnya hari umat besar Islam itu terus dirayakan di Istana hingga sekarang.
"Bung Karno itu adalah presiden pertama yang selalu memperingati Nuzulul Quran di Istana, catat baik-baik. Bukan hanya Nuzulul Quran tapi juga peringatan Maulid Nabi. Itu artinya kecintaan bung Karno pada Alquran dan juga pada Baginda Rasulullah itu menjadi satu kebenaran yang tidak bisa disangkal lagi," ujarnya.
Hadir dalam acara itu Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Sekretaris Dewan Penasihat PP Bamusi, Ahmad Basarah.
Turut hadir pula sejumlah pengurus PP Bamusi seperti Irvansyah Asmat, Helmi Hidayat, Yulistian Imam Taryudi, Achmad Sahid, Rahmat Sahid, M Sukron, Yayan Sopyani Al Hadi, dan Zulkifli.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.