2 Fakta Baru dari Gudang TNI yang Meledak: Ada 65 Ton Amunisi Kedaluwarsa Disimpan di Tempat Itu
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan, di gudang yang meledak tersebut terdapat 65 ton amunisi kedaluwarsa.
Editor: Malvyandie Haryadi

Tim investigasi, termasuk jajaran Polisi Militer kini sudah berada di TKP.
"Tim investigasi sudah diterjunkan sejak kemarin. malam. Kami memiliki satuan untuk melakukan investigasi di TKP, termasuk melibatkan Polisi Militer," ujarnya.
Pangdam Jaya Klarifikasi
Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan mengklarifikasi terkait informasi pengungsian.
Menurut Hasan, sejauh ini tidak ada warga yang diungsikan.
Namun, ia mengakui pihak kelurahan dan kecamatan sudah menyiapkan antisipasi dengan menyediakan lokasi untuk evakuasi warga.
“Itu ada di Kelurahan Ciangsana, di masjid dan di kantor kelurahan. Dievakuasi untuk sambil menunggu dampak ini selesai. Tapi, pada saat kami tadi tanyakan lagi sebagian besar sudah kembali ke tempat keluarga masing-masing,” ujarnya.
Panglima Kodam Jaya juga menjelaskan, awalnya ditemukan indikasi adanya asap di Gudang bernomor enam pada pukul 18.05 WIB, Sabtu.
Anggota pun memprediksi akan terjadi ledakan, sehingga dilakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dampak lebih besar.
"Anggota segera memberitahukan kepada piket untuk memberitahukan kepada masyarakat sekitar bahwa akan terjadi ledakan."
"Dan memang akhirnya terjadi ledakan di gudang nomor 6 Gudang Munisi Daerah Kodam Jaya ini," kata Mayjen TNI Mohamad Hasan kepada wartawan, Sabtu.
Adapun isi amunisi yang ada di gudang nomor enam, di antaranya sudah berstatus kedaluwarsa.
Berdasarkan catatan, kata Hasan, jumlahnya mencapai 160 ribu amunisi dan bahan peledak berbagai jenis.
Suaranya terdengar hingga 7 kilometer
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.