Uskup Agung Jakarta Soroti Keserakahan di Indonesia Singgung TPPO dan Pencucian Uang Rp 270 Triliun
Paskah 2024, Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menyoroti keserakahan yang ada di Indonesia saat ini.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menyoroti keserakahan yang ada di Indonesia saat ini.
Dikatakannya bahwa saat ini Indonesia masih ada dalam 'perbudakan' diperbudak dalam keserakahan.
"Hari ini kita lihat tindak pidana perdagangan orang (TPPO), bahkan bukan menyangkut saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Tetapi orang-orang yang mempunyai pendidikan tinggi, mengerikan," ujar Kardinal Suharyo pada konferensi pers Paskah 2024 di Gereja Katedral Jakarta, Minggu (31/3/2024).
Uskup Agung lalu menyinggung soal pencucian uang saat ini ramai di media massa, angka mencapai Rp 270 triliun.
"Kemudian korupsi yang saat ini tengah ditangani dan tindak pidana pencucian uang yang jumlahnya mencapai lebih dari Rp 270 triliun. Dan masih banyak yang lain," lanjutnya.
Akhirnya, kata Uskup Agung hulu dan hilir semua peristiwa ini adalah keserakahan. Dan Keserakahan itu bisa menyusup masuk di dalam sistem.
"Jadi bukan hanya keserakahan pribadi. Kalau keserakahan masuk ke dalam sistem ekonomi, politik budaya, sosial. Itu daya rusaknya sangat besar," sambungnya.
Baca juga: Bos Besar Herlina Lim dan Harvey Moeis Kabur ke Luar Negeri? Kejagung Bungkam
Itulah, kata Uskup Agung 'perbudakan' yang ia cermati di media massa saat ini.'
Untuk diketahu kasus korupsi yang baru-baru ini terjadi ialah korupsi tambang yang nilainya mencapai Rp 271 triliun, menyeret 16 tersangka termasuk Harvey Moeis, suami artis Dewi Sandra hingga Helena Lim
Tema Paskah 2024 di Gereja Katedral Jakarta
Gereja Katedral sendiri mengusung tema Paskah 2024 yakni 'Solidaritas dan Subsidiaritas untuk Mencapai Kesejahteraan Bersama'.
"Paskah meski bermakna di dalam rangka pembebasan itu. Umat Kristiani yang merayakan harus sadar berbagai macam perbudakan yang masih membelenggu dirinya," kata Uskup Agung.
Baca juga: Korupsi Rp 271 Trilun, Harta Kekayaan Harvey Moeis hingga Helena Lim Bakal Diusut dan Disita
Tidak mudah menyadari itu, lanjutnya, tetapi itu bagian dari tanggung jawab iman.
"Pada waktunya umat Kristiani yang semakin mampu membebaskan diri dari perbudakan itu. Lalu mengalirkan arus pembebasan," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.