Lewat Melon Borneo, Kementan Pacu Semangat Generasi Muda Kembangkan Pertanian
Ngobras On the Spot bertema “Melon Borneo, Saranghaeyo” digelar untuk memacu semangat generasi muda di sektor pertanian.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
Kuntoro menambahkan bahwa untuk pengembangannya dilakukan dengan membuat Green House Melon Borneo dengan modal awalnya juga dapat dari KUR sebanyak 100 juta untuk membangun sistem pertanian modern.
“Sampai saat ini ada 12 green house yang telah dibangun dan populasi tanamannya setiap green house ada 850 pohon. Brix melon borneo ini sudah mencapai lebih dari 16 sehingga sudah bisa di ekspor," jelas Kuntoro.
Kesuksesan yang diraih Kuntoro sejalan dengan seruan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran agar masyarakat bisa mengonsumsi buah lokal Indonesia. Selain rasa yang enak dan variasi buah yang berlimpah, mengkonsumsi buah lokal dapat mensejahterakan petani lokal.
"Mencintai produk lokal itu sama dengan mencintai merah putih, mencintai bangsa Indonesia, mencintai negeri ini dan mencintai petani," ujar Mentan Amran.
Kesuksesan Kuntoro tak lepas dari dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah salah satunya adalah Syamsir Rahman selaku PJ Bupati Tanah Laut yang menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Tanah Laut terus mendukung sektor pertanian dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Prastio Kuntoro.
Ini luar biasa, jarang petani milenial mau berkembang dan berinovasi, dan nantinya bisa memberikan motivasi petani lainnya, sebab Kalsel ini akan menjadi gerbang IKN.
"Saya sebagai Pj. Bupati Tanah Laut, dan juga sebagai Kepala Dinas Pertanian Provinsi mengapresiasi dan siap mendukung apa yang dibutuhkan oleh petani seluruh Kalsel," ucap dia.
Syamsir berharap agar program atau kegiatan apapun yang telah dilakukan tersebut, dapat disampaikan kepada seluruh Bupati dan Penyuluh yang lainnya agar dapat memperoleh pengetahuan dan inovasi baru dari kegiatan yang telah dilakukan Bupati Tanah Laut.
Di tempat yang sama, Sudarto selaku penyuluh pertanian pendamping mengatakan bahwa penyuluhan diberikan dengan baik dan dengan menggunakan media sosial khususnya dimanfaatkan untuk promosi dan mencar pengetahuan serta peluang pasar yang ada untuk mendukung pengembangan bisnis.
"Selain melalui medsos diperlukannya membangun relasi dengan investor dan pengusaha luar dengan membranding petani milenial yang sudah mendapat pelatihan di Korea Selatan," tukas Sudarto.
“Ketika ada yang memberikan suatu pendapat maka akan dipertimbangkan dan dilakukan kebijakan yang sesuai," tutup dia.