Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MUI Soroti Jemaah Aolia Salat Idulfitri Lebih Awal: Jangan Diikuti Itu Tak Benar

Cholil menilai tidak mungkin seorang manusia bisa melakukan kontak melalui telepon dengan Allah untuk memastikan jatuhnya hari raya Idulfitri.

Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in MUI Soroti Jemaah Aolia Salat Idulfitri Lebih Awal: Jangan Diikuti Itu Tak Benar
Istimewa
Potret jemaah Aolia yang akan melaksanakan salat Idulfitri, Jumat (5/4/2024). MUI meminta publik tidak mengikuti langkah jemaah tersebut. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyoroti soal adanya jemaah Aolia di Gunung Kidul, Yogyakarta yang sudah melaksanakan salat idulfitri pada Jumat (5/4/2024) lalu 

MUI meminta publik tidak mengikuti langkah jemaah tersebut.

"Jangan diikuti itu tidak benar," kata Ketua Bidang Dakwah MUI, KH Cholil Nafis kepada Tribunnews, Sabtu (6/4/2024).

Baca juga: Penjelasan Lengkap Pimpinan Jemaah Aolia Gunungkidul Telepon Allah Dalam Penentuan 1 Syawal

Cholil menilai tidak mungkin seorang manusia bisa melakukan kontak melalui telepon dengan Allah untuk memastikan jatuhnya hari raya Idulfitri.

"Itu enggak masuk akal. Lalu menetapkannya tanpa pakai syariah, itu tidak benar," kata dia.

Cholil menduga jemaah Aolia masih memiliki sisa-sisa kepercayaan kuno.

Baca juga: Pimpinan Jemaah Aolia Mbah Benu Minta Maaf terkait Ucapan Telepon Allah saat Menentukan 1 Syawal

Berita Rekomendasi

"Oleh karena itu, kita perlu menyampaikan kepada mereka agar mereka memperbaiki, begitu juga para pengikutnya perlu diluruskan agar tidak miring-miring gitu ya, berharap nanti MUI di tempat bisa menyampaikan dakwah kepada mereka," pungkasnya.

Seperti diketahui, ratusan warga di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta sudah lakukan Salat Idulfitri hari ini, Jumat (5/4/2024).

Mereka tergabung dalam jemaah Masjid Aolia.

Salah satu Masjid Aolia berada di Dusun Panggang III, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul.

Sedari pagi sekitar pukul 06.30 WIB, para jemaah Aolia baik laki-laki, perempuan, orang dewasa, dan anak-anak bergegas pergi ke masjid untuk melaksanakan Salat Ied. Seruan takbir pun menggema sebelum salat dimulai.

Jemaah Aolia merayakan Idulfitri lebih cepat lima hari dibandingkan dengan penetapan Idulfitri Muhammadiyah yang jatuh pada 10 April 2024 mendatang.

Baca juga: Pimpinan Jemaah Aolia Mbah Benu Minta Maaf terkait Ucapan Telepon Allah saat Menentukan 1 Syawal

Sedangkan, Pemerintah Indonesia sampai sekarang belum melakukan penetapan kapan jatuhnya awal bulan Syawal tersebut.

Tak hanya perbedaan perayaan Idulfitri, sebelumnya jemaah Aolia juga melaksanakan ibadah puasa lima hari lebih cepat pada 7 Maret 2024, dibandingkan hari penetapan dari pemerintah.

Jemaah Aolia dipimpin oleh KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu.

Mbah Benu sendiri mengatakan ditetapkannya Lebaran jatuh pada hari ini berdasarkan keyakinan dari perjalanan spiritualnya.

"Penetapan ini berdasarkan keyakinan. Dan, jemaah Aolia bukan hanya ada di sini tapi tersebar di seluruh Indonesia," kata dia, Jumat (5/4/2024).

Baca juga: Sekilas Sosok Mbah Benu, Pimpinan Jemaah Aolia, Gelar Salat Idulfitri 5 Hari Lebih Awal

Ia pun meminta kepada para jemaahnya agar saling menghormati dengan masyarakat yang belum merayakan Idulfitri hari ini.

"Jemaah untuk menjaga toleransi antar umat beragama dan menghargai keputusan yang ada," tutur dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas