Pimpinan Jemaah Aolia Mbah Benu Minta Maaf terkait Ucapan 'Telepon Allah' saat Menentukan 1 Syawal
Mbah Benu mengatakan apa yang disampaikannya itu adalah sebuah istilah, bukan dalam arti sebenarnya bahwa dia menelepon Allah.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Jemaah Aolia Gunungkidul, KH Raden Ibnu Hajar Pranolo menyampaikan permohonan maaf terkait ucapannya soal menelepon Allah.
Permohonan maaf ini disampaikan KH Raden Ibnu Hajar Pranolo yang biasa dipanggil Mbah Benu lantaran sebelumnya beredar video dimana dirinya mengucapkan kata-kata 'menelepon Allah' dalam menentukan tanggal 1 Syawal 1445 Hijriah.
Diketahui ratusan warga yang tergabung dalam jemaah Masjid Aolia di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta sudah melaksanakan Salat Idulfitri pada Jumat (5/4/2024) kemarin.
Jemaah Aolia ini diketahui menunaikan ibadah puasa ramadan lima hari lebih cepat dibandingkan hari penetapan dari pemerintah.
Baca juga: Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Salat Idul Fitri Hari Ini, Tahun Lalu Juga Gelar Lebih Awal
Jemaah Aolia memulai puasa ramadan pada 7 Maret 2024.
Sehingga 1 Syawal 1445 H bagi jemaah Aolia jatuh pada Jumat (5/4/2024) kemarin.
Dari video yang beredar terlihat KH Raden Ibnu Hajar Pranolo bersama sejumlah jemaahnya.
Saat itu Mbah Benu menyampaikan pernyataannya terkait bagaimana cara menentukan jatuhnya 1 Syawal 1445 Hijriah.
Berikut bunyi pernyataan yang disampaikan KH Raden Ibnu Hajar Pranolo.
"Saya tidak pakai perhitungan, saya telepon langsung kepada Allah taala, ya Allah kemarin tanggal 4, malem 4, ya Allah ini sudah 29 (hari puasa ramadan), 1 syawalnya kapan," kata Mbah Benu dikutip dari video yang beredar.
Dia melanjutkan: "Allah taala cerito tanggal limo jumuah (5, Jumat). kui lah ngomong, lah mangke nek disalahke uwong, ora opo2 urusane Gusti Allah (begitu ngomongnya, nanti kalau disalahkan orang, ngga apa-apa urusannya Gusti Allah)," katanya.
Menurut KH Raden Ibnu Hajar Pranolo, sebenarnya apa yang disampaikannya itu adalah sebuah istilah, bukan dalam arti sebenarnya bahwa dia menelepon Allah.
"Terkait pernyataan saya tadi pagi tentang istilah menelepon Gusti Allah SWT itu sebenarnya hanya istilah. Dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya kontak batin dengan Allah SWT."
Baca juga: MUI dan Kemenag Buka Suara soal Jemaah Aolia Gunungkidul Gelar Shalat Idul Fitri Hari Ini
"Apabila pernyataan saya yang menyinggung atau tidak berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, terima kasih," kata Mba Benu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.