Soal Kecelakaan di Tol Cikampek KM 58, Kapolri: Kendaraan Keluar dari Contraflow
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo buka suara perihal kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo buka suara perihal kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024).
Kapolri mengatakan mobil Gran Max yang terlibat kecelakaan tersebut keluar dari jalur contraflow.
Meski begitu, penyebab kecelakaan ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian.
"Tadi sudah saya jelaskan penyebab terjadinya kecelakaan sedang didalami dan saya belum bisa menjelaskan."
"Namun, yang jelas ada proses di mana kendaraan ini keluar dari contraflow sehingga masuk ke jalur yang sebenarnya bukan jalur yang diperuntukkan oleh kendaraan tersebut," kata Listyo Sigit di RSUD Karawang, Senin sore.
Menurutnya, saat ini pihak kepolisian bersama Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang melakukan pendalaman tentang penyebab kecelakaan maut itu.
"Ini akan didalami oleh tim gabungan, Polri, Kemenhub, dari KNKT, sehingga kemudian nanti ditemukan kepastian penyebab kecelakaan, karena saat ini penyebab laka sedang pendalaman," tuturnya.
Namun, ia menegaskan bahwa saat ini yang paling utama ialah mencegah agar kejadian serupa tak terulang kembali.
Apalagi ini masih dalam masa arus mudik Lebaran 2024.
"Kita harapkan sosialisasi yang juga semakin masif, mengingatkan kepada para pengendara pemudik untuk betul-betul berhati-hati."
"Karena arus mudik kali ini jumlahnya luar biasa, bagi yang kelelahan jangan dipaksakan, silakan istirahat. Bila perlu, persiapkan pengemudi cadangan sehingga bisa bergantian," ucap Kapolri.
Baca juga: Seluruh Korban Meninggal Kecelakaan Maut di KM 58 Jakarta-Cikampek Dapat Santunan Rp 50 Juta
Pada kesempatan tersebut, Kapolri juga mengucapkan dukacita terhadap korban kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek ini ini.
"Pertama-tama kami ucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas peristiwa yang terjadi dan menimpa di situasi mudik yang tentunya peristiwa yang semestinya tidak kita inginkan.
"Namun, demikian ini menjadi suatu musibah dan jadi bahan evaluasi," ungkapnya.
Kronologi kecelakaan
Kecelakaan maut yang terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek terjadi pada Senin ini mengakibatkan adanya sejumlah korban jiwa dan luka-luka.
Berdasarkan pengakuan sopir Bus Primajasa, Heri, kejadian bermula ketika bus Primajasa yang dikemudikan Heri melaju dari arah Bandung menuju Jakarta.
Setibanya di KM 58, Heri kaget tiba-tiba ada kendaraan Gran Max di jalur contraflow.
Kecelakaan pun tak terhindarkan, Gran Max menabrak bagian depan Bus Primajasa.
"Terus tiba-tiba ada Gran Max menghindari dan menabrak bagian depan keluar dari jalur contraflow," katanya di lokasi kejadian, Senin.
Ketika itu, Heri langsung menghindar ke arah kiri dan menabrak kendaraan lainnya.
"Saya coba menghindari ke kiri, lalu bagian belakang seperti ada kendaraan lain juga dan menabrak bagian kiri," katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast, mengatakan kecelakaan itu diduga terjadi saat mobil Gran Max yang berada di jalur contraflow arah Cikampek mengalami masalah.
Lantas, mobil tersebut berupaya menepi di bahu jalan kanan di jalur B yang mengarah ke Jakarta.
Namun, ketika hendak menepi, sebuah bus dari arah Cikampek melaju dan tak bisa menghindari tabrakan dengan mobil Gran Max tersebut.
"Ketika itu ada bus yang dari arah Cikampek tidak bisa menghindar dan menabrak dan seketika langsung terbakar. Selanjutnya juga ada satu Terios yang mengalami dampak dan menabrak bus dan juga ikut terbakar," ujarnya.
(Tribunnews.com/Deni/Suci Bangun DS)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.