Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Imbas Konflik Timur Tengah, Anggota Komisi I DPR Beberkan Sektor Apa Saja yang Akan Terdampak

Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan menyebut ada dua sektor ekonomi yang akan terdampak langsung akibat ketegangan di Timur Tengah

Penulis: willy Widianto
Editor: Sanusi
zoom-in Imbas Konflik Timur Tengah, Anggota Komisi I DPR Beberkan Sektor Apa Saja yang Akan Terdampak
Jaka/Man
Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketegangan di Timur Tengah berpotensi berdampak kepada masyarakat di Indonesia.

Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan menyebut ada dua sektor ekonomi yang akan terdampak langsung akibat ketegangan di Timur Tengah, yakni impor minyak dari Timur Tengah dan Afrika, serta ekspor komoditas Indonesia ke Timur Tengah dan Afrika.

“Jadi sektor yang pasti terpengaruh harga minyak akan naik dan ekspor ke area Timur Tengah dan Afrika akan terganggu. Akibatnya Rupiah akan tertekan dan subsidi BBM akan tinggi. Sulitnya impor bahan baku turunan petrokimia dari Timur Tengah juga akan membuat naiknya biaya produksi industri di Indonesia,” kata Farhan saat dihubungi Tribun, Jumat(19/4/2024).

Baca juga: Rupiah Tembus Rp 16.000, OJK: Belum Berpengaruh Besar Terhadap Permodalan Bank

Untuk mengatasi masalah di dalam negeri, menurut Farhan, pemerintah perlu menggenjot produksi batubara, lifting minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dan BBM.

“Agar mengurangi disparitas impor BBM,” ujar Farhan.

Sedangkan dari sisi masyarakat, Farhan menilai, mau tidak mau harus mengetatkan konsumsi BBM, dengan cara mengurangi biaya perjalanan ke luar kota dan mengutamakan pembayaran cicilan kredit.

Dengan demikian akan membantu menjaga stabilitas sektor keuangan, walau akan memukul sektor pariwisata domestik.

Berita Rekomendasi

Farhan juga mendorong pemerintah agar menggelontorkan BLT agar daya beli dan konsumsi masyarakat berpendapatan rendah tetap terjaga.

"Saatnya pemerintah menggelontorkan BLT agar daya beli atau konsumsi masyarakat berpendapat rendah tetap terjaga," kata Farhan.

Baca juga: IHSG Amblas ke Level 7.087, Sebanyak 456 Melemah Terimbas Konflik Iran-Israel

Politikus Partai Nasdem ini juga menjelaskan salah satu solusi lainnya adalah dengan mempercepat program makan siang gratis. Kata dia percepatan realisasi makan siang gratis akan menghemat biaya harian rumah tangga miskin.

"Pastikan Bulog bisa menyerap hasil panen beras dan jagung petani, pada saat bersamaan memastikan impor stok beras, gandum, dan kedelai terjaga sesuai kebutuhan,” kata Farhan.

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas bersama para menteri, Selasa, 16 April, untuk membahas dampak serangan Iran ke Israel. Usai rapat, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut Indonesia terus mendorong de-eskalasi dan pengendalian diri di antara negara-negara yang terlibat konflik di Timur Tengah.

Baca juga: Bos CIA: Tanpa Bantuan Kami, Israel Bakal Gagal Total Halau Serangan Iran 


Retno sudah melakukan komunikasi intensif dengan para pemimpin dunia. "Dua hal yang kita sampaikan di dalam semua komunikasi. Dengan pihak-pihak terkait langsung yang kita minta adalah menahan diri dan de-eskalasi," katanya.

Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dalam menghadapi gejolak ekonomi global, pemerintah tetap fokus pada kebijakan yang mendukung sektor riil dan menstabilkan nilai tukar untuk mengurangi dampak terhadap impor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas