Unjuk Rasa Dekat Gedung MK Ricuh, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo
Diharapkan hakim MK mengambil keputusan secara adil dan bijaksana berdasarkan bukti persidangan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi demonstrasi dekat gedung Mahkamah Konstitusi (MK) sempat ricuh. Para penolak dan pendukung hasil pilpres 2024 saling lempar botol plastik dan batu.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Silfester Matutina mengatakan bahwa para pendukungnya sejatinya sudah mematuhi perintah Prabowo Subianto untuk tidak turun aksi ke gedung MK.
Tapi, kata dia, tidak menampik ada sejumlah pendukung yang tetap menginginkan turun aksi pada hari ini. Hasilnya, mereka pun saling bertemu dengan massa penolak hasil pilpres 2024.
"Jadi kami semua sebenarnya mematuhi apa yang diminta atau dihimbau oleh Pak Prabowo makanya kami sepakat semuanya, baik itu pendukung relawan atau simpatisan dari Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk tidak turun hari ini," kata Silfester saat dikonfirmasi, Jumat (19/4/2024).
Baca juga: Aksi Unjuk Rasa di MK, Mantan Menteri Agama Fachrul Razi: Putusan MK Tidak Hanya Semata Hasil Pemilu
"Tapi mungkin ada juga beberapa yang mungkin memang dia merasa mungkin selama ini ‘lkok kita seperti dituduh, didzolimin, ya akhirnya mungkin mereka turun ya," sambungnya.
TKN, kata Silfester, tetap mengingatkan agar para pendukung tetap mematuhi imbauan Prabowo agar tidak turun aksi unjuk rasa ke jalan.
"Kami juga mengimbau supaya udah nggak usah lagi lah intinya itu kita patuhi saja himbauan dari Pak Prabowo dan Mas Gibran yang tidak menginginkan terjadi suasana yang tidak kondusif untuk bangsa kita," katanya.
Lebih lanjut, ia menambahkan Prabowo-Gibran sudah menang di pilpres kali ini sesuai dengan keputusan KPU. Sebaliknya, ia meyakini paslon jagoannya tidak pernah melanggar apa pun.
"Jadi kami yakin bahwa rakyat sudah memilih Pak Prabowo dan Mas Gibran 58,6 persen menang sesuai hasil keputusan dari KPU dan juga tidak ada sengketa ataupun pelanggaran apapun yang di Bawaslu juga ya," katanya.
Di sisi lain, Silfester pun mengharapkan hakim MK tidak membuat keputusan yang merugikan. Dia berharap keputusam dapat diambil secara bijaksana.
"Jadi saya pikir mudah-mudahan hari Senin tidak ada suatu putusan yang merugikan semua pihak, tapi kami berharap agar 8 hakim konstitusi memutuskan secara adil secara bijaksana untuk kepentingan bangsa kita serta ada cucu kita. Dan juga kami ingin dari 02 di sini bahwa kami sekali lagi menegaskan bahwa kami tidak pernah melakukan kecurangan apapun," pungkasnya.
Sebelumnya, aksi penolakan pemilu curang yang digelar di area Patung Kuda, Jakarta, pada Jumat (19/4/2024) berlangsung ricuh.
Aksi yang mulanya diawali oleh massa dari pendukung Anies-Muhaimin itu berlangsung dengan momen saling lempar batu dan botol mineral.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.