Irjen Karyoto Larang Anggota Bawa Senjata Api dalam Pengamanan Hari Buruh 2024
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto melarang anggotanya membawa senjata api (senpi) dalam pengamanan Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto melarang anggotanya membawa senjata api (senpi) dalam pengamanan Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut hal itu merupakan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
“Itu SOP, dalam pelayanan pengamanan aksi penyampaian pendapat di muka umum, maka tadi bapak Kapolda Metro Jaya menyampaikan untuk tidak, anggota tidak membawa senjata api,” kata Ade Ary kepada wartawan, Rabu (1/5/2024).
Sebelum bertugas, Ade Ary, para anggota akan diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan mereka tidak membawa senjata.
Ade Ary meminta anggota yang bertugas pengamanan agar mengedepankan tindakan humanis dan persuasif.
"Besok (hari ini) akan dilakukan pengecekan oleh masing-masing perwira pengendali, oleh temen-temen Kapolres saat melakukan apel persiapan pengamanan," ucapnya.
"Karena yang dikedepankan adalah kegiatan humanis, persuasif, dan kegiatan-kegiatan preventif," imbuhnya.
Sebelumnya, sebanyak 3.454 personel gabungan akan disiagakan untuk melakukan pengamanan terkait adanya perayaan May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional khususnya di Jakarta.
"Ada 3.454 personel gabungan Polda Metro Jaya, Polres jajaran, Kodam Jaya, dan Pemprov DKI yang siap mengamankan kegiatan menyampaikan pendapat di muka umum dan juga kegiatan perayaan hari buruh," kata Ade Ary kepada wartawan, Selasa (30/4/2024).
Baca juga: 25 Link Twibbon Hari Buruh 1 Mei 2024, Simak Cara Buat dan Bagikan ke Media Sosial
Dalam aksinya, para buruh akan melakukan demo terlebih dahulu di kawasan Patung Kuda dan dilanjutkan perayaannya di Stadion Madya, Senayan Jakarta Pusat.
"Petugas kami ada di lapangan, masyarakat tidak perlu khawatir, akan dilakukan pengamanan terbuka dan tertutup," ucapnya.
Di samping itu, Ade mengatakan pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga akan menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait adanya hal tersebut.
Namun, Ade Ary menyebut rekayasa lalu lintas dilaksanakan secara situasional dengan melihat kondisi dan situasi di lapangan.
Ade Ary juga mengimbau kepada massa yang akan bergabung agar menjaga ketertiban dan keamanan yang ada.
"Imbauan kami bagi yang ingin menyampaikan pendapat mohon dilakukan secara aman, damai, dan tertib, saling menghormati satu sama lain, melakukan aktivitas di tempat yang umum, dan kami siap melakukan pengamanan dan pengawalan," tuturnya.