Sesuai Arahan Prabowo, TKN Tak Dibubarkan, Tapi Ganti Nama Jadi 'Paguyuban Solidaritas Nasional'
Silfester Matutina menyebutkan, TKN Prabowo-Gibran tidak akan dibubarkan, namun bakal berganti nama menjadi Paguyuban Solidaritas Nasional.
Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Silfester Matutina memastikan bahwa TKN tidak akan bubar.
Nantinya, TKN hanya akan berganti nama menjadi Paguyuban Solidaritas Nasional.
Hal tersebut juga sesuai dengan instruksi dari Presiden RI terpilih 2024, Prabowo.
Adapun, anggotanya nanti berisikan teman-teman TKN dan relawan yang dulu membantu pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Serta, partai politik (parpol) yang nantinya akan membantu pemerintah ke depannya.
"Yang isinya ya sama ya temen-temen TKN juga ada relawan, ada partai politik yang mana juga fungsinya saya pikir untuk mendampingi membantu pemerintah agar berhasil," ungkap Silfester saat dikonfirmasi, Rabu (1/5/2024).
Sementara itu, terkait Tim Pemenangan Nasioanl (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) yang dibubarkan usai kontestasi Pilpres 2024 selesai, Silfester mengungkapkan bahwa TKN siap merangkul.
TKN akan mempersilakan relawan timnas AMIN yang ingin bergabung ke dalam perjuangan Prabowo-Gibran.
Apalagi, nantinya TKN Prabowo-Gibran akan diganti menjadi Paguyuban Solidaritas Nasional.
"Saya pikir enggak ada masalah sih ini kan pemerintahan 5 tahun. Saya pikir juga kita harus merangkul semua ya kan bisa juga masuk di paguyuban kita nggak ada masalah," ucap Silfester.
Silfester juga menyampaikan, sudah banyak kubu dari Anies dan kubu Ganjar yang meminta silaturahmi ke TKN.
Baca juga: TKN Siap Rangkul Relawan Timnas AMIN Setelah Resmi Dibubarkan
Pihaknya pun menyambut baik ajakan rekonsiliasi maupun bergabungnya kubu rivalnya tersebut di Pilpres 2024 lalu.
"Mereka sudah mengakui ya ada relawan-relawan juga dari pihak 01 dan 03 yang katanya, bang kapan kita silaturahmi atau bikin halal bihalal atau apa ya kita menyambut baik dan positif," katanya.
Sebelumnya, Pembubaran Timnas AMIN tersebut diumumkan di kediaman Anies, Jalan Lebak Bulus Dalam II No.42 6, RT.6/RW.4, Cilandak, Jakarta Selatan.
Anies mengatakan bahwa pembubaran ini bukanlah akhir sebuah perjuangan.
"Kita menuntaskan dengan mengakhiri tugas dalam proses ini yang dipimpin oleh kapten dalam sebuah timnas kampanye ini, Timnas AMIN, yang hari ini menjadi fase penutupan untuk kerja kampanye, kerja timses yang sudah berlangsung sejak bulan November," ujar Anies kepada wartawan, Selasa (30/4/2024).
NasDem dan PKB Nyatakan Dukungan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Saat ini, diketahui bahwa NasDem dan PKB yang merupakan partai pengusung Anies di Pilpres 2024, sudah menyatakan dukungan mereka ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh resmi mengumumkan dukungan tersebut pada Kamis (25/4/2024) lalu.
Ia mendatangi rumah Prabowo di Kertanegara IV, Kebanyoran, Jakarta Selatan.
"NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," kata Paloh di lokasi, Kamis.
Paloh menyatakan, perlu ada elite-elite bangsa yang bersatu dalam membangun Indonesia.
"Proses demokrasi berjalan dengan suka dan duka, kita ingin akhiri masalah Pemilu selesai. Sementara dinamika dan tantangan dunia udah jelas tidak bisa kita lepaskan."
"Jadi kita simpulkan spirit semangat jiwa besar elite itu adalah modal utama kita miliki," ucapnya.
Sementara itu, Cak Imin menyatakan dukungan PKB kepada pemerintahan Prabowo-Gibran telah disampaikan saat bertemu Prabowo pada Rabu (24/4/2024) lalu.
Karena pada saat itu, Cak Imin menyatakan bahwa PKB siap bekerja sama dengan Prabowo dan Partai Gerindra.
“Saya rasa sudah tidak perlu dijawab, sudah cetho (jelas mendukung Prabowo-Gibran)," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis malam.
Di sisi lain, Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad, Senin (29/4/2024) menilai, NasDem dan PKB bakal mendapatkan 2 jatah kursi menteri, jika bergabung dengan Prabowo-Gibran.
Pasalnya, keduanya bukan merupakan parpol pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Untuk jatah menteri, keduanya masing-masing 2, tidak lebih. Karena keduanya bukan parpol pengusung Prabowo-Gibran," kata Nyarwi.
Apabila nantinya PKB dan NasDem mendapatkan jatah kursi menteri lebih dari dua, menurut Nyarwi, akan menimbulkan kecemburuan.
"Sejauh mana itu akan disepakati oleh Prabowo-Gibran maupun partai awal pengusung keduanya. Saya kita itu sangat menentukan (Suara partai politik pengusung awal Prabowo-Gibran)," tandasnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Igman Ibrahim/Fersianus Waku/Rahmat Fajar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.