Contoh Teks Khutbah Jumat dengan Tema Pendidikan
Simak contoh teks khutbah Jumat dengan tema hari pendidikan yang berjudul Hormati Guru Raih Keberkahan Ilmu.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Berikut contoh teks khutbah Jumat yang cocok dibawakan saat momen peringatan Hari Pendidikan Nasional.
Diketahui, Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap 2 Mei.
Contoh teks khutbah Jumat ini berjudul Hormati Guru Raih Keberkahan Ilmu.
Dalam contoh teks khutbah Jumat ini memuat materi terkait pentingnya pendidikan bagi peradaban manusia.
Selain itu, pendidikan juga dapat melahirkan generasi-generasi yang berpengetahuan luas dan bertaqwa.
Lebih lengkapnya, simak contoh teks khutbah Jumat yang dikutip dari laman UIN Sunan Gunung Djati Bandung berikut ini:
Khutbah Pertama
ْاَلحَمدُ لِلهِ الَّذِي فَضَّلَ بَنِي آدَمَ بِالعِلمِ وَالعَمَل
ْأَشهَدُ أَن لَا إِلهَ إلَّا اللهُ العَليمُ الجَمَال
وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ الهَادِي إلَى دَرَجَاتِ الِْعيَاْل
أللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأصحَابِهِ وَمَن تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَومِ القِيَامَة
أَمَّا بَعدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيكُم وَإِيَّايَ بِتَقوَى اللهِ. فَقَد فَازَ المُتَّقُونَ. وَقَالَ تَعَالى وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat dengan Tema Peristiwa di Bulan Syawal
Hadirin jama’ah jumat rohimakumulloh,
Pendidikan merupakan hal sangat penting dalam membangun peradaban yang tinggi di dunia ini. Dengan adanya pendidikan, ilmu-ilmu yang sudah terdahulu disampaikan bisa disalurkan bahkan dikembangkan. Pendidikan yang berhasil akan melahirkan generasi-generasi yang berpengetahuan luas dan bertaqwa. Nabi Saw. bersabda:
إِذَا أتَى عَلَيَّ يَومٌ لَا أَزْدَادُ فِيهِ عِلْمًا يُقَرِّبُنِي إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ فَلَا بُورِكَ لِي فِي طُلُوعِ شَمسِ ذلِكَ اليَومِ
Artinya: “Jika suatu hari mendatangiku sedangkan di hari itu ilmuku tidak membuatku dekat kepada Allah, maka aku tidak diberkahi sepanjang hari itu.”
Nabi mengisyaratkan kepada kita bahwa tujuan akhir dari proses pendidikan adalah untuk mencapai derajat ketaqwaan. Salah satu hal yang menjadi faktor keberhasilan pendidikan adalah menghormatinya murid kepada sang Guru. Sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Az-Zarnuji dalam kitab ta’limal muta’allim.
اِعْلَمْ بِأَنَّ طَالِبَ العِلْمِ لَا يَنَالُ العِلْمَ وَلَا يَنتَفِعُ بِهِ إِلَّا بِتَعظِيمِ العِلمِ وَأَهلِهِ وَتَعْظِيمِ الأُسْتَاذِ.
“…Ketahuilah bahwasannya seorang pencari ilmu tidak akan bisa memperoleh ilmu dan tidak akan mendapatkan manfaatnya kecuali dengan menghormati ilmu, ahli ilmu/ulama, maupun guru”.
Guru mengajar manusia untuk beriman, bertakwa, memahami baik dan buruk serta bertanggung jawab di samping mengajarkan ilmu pengetahuan. Guru adalah orang yang mengetahui ilmu (alim/ulama), dialah orang yang takut kepada Allah SWT. Firman Allah SWT:
وَمِنَ ٱلنَّاسِ وَٱلدَّوَآبِّ وَٱلْأَنْعَٰمِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Artinya: “Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun.” (Q.S. Al-Fathir [35]:28).
Guru adalah pewaris nabi, karena lewat jasa guru, wahyu dan ilmu dari nabi diteruskan kepada manusia.