Sebelum Tewas Dianiaya, Putu Satria Ngaku Kerap Jadi Incaran Pemukulan Senior di STIP: Sakit Dadaku
Terungkap pengakuan Putu Satria sebelum tewas dianiaya di STIP, kerap jadi incaran senior hingga alami lebam di ulu hati.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Ketiganya berperan dalam mengawasi keadaan hingga memprovokasi tersangka utama, Tegar Rafi Sanjaya (21).
Sementara itu, jenazah korban telah diterbangkan menuju daerah asalnya di Klungkung, Bali.
Upacara ngaben jenazah Putu Satria digelar hari ini, Jumat (10/5/2024).
Suasana duka terlihat jelas di rumah duka.
Ibu korban, Ni Nengah Rusmini, mengatakan jenazah Putu Satria langsung disemayamkan di bangunan Bale Dangin untuk kemudian dilanjut prosesi pengabenan.
Rusmini mengatakan, keluarganya sengaja memarkir dua sepeda motor kesayangan korban.
"Rio sangat menyayangi motor 2 tak ini. Tiga hari sebelum ia meninggal, ia masih meminta ayahnya untuk memasang stiker baru di motor kesayangannya itu," kata Rusmini, dikutip dari TribunBali.com, Jumat.
"Motor ini ikut mengantarkan jenazah Rio pulang ke rumah. Ini seperti keinginan terakhirnya," tambah Rusmini.
Keluarga Tersangka Tak Minta Maaf
Rusmini menyayangkan sikap keluarga tersangka utama yang hingga kini belum meminta maaf atas tewasnya Putu Satria.
Menurut Rusmini, pihaknya akan mengawal kasus ini hingga para tersangka mendapat hukuman seberat-beratnya.
"Permintaan maaf belum ada (dari keluarga pelaku), tidak ada itikad baik sama sekali," tegasnya.
"Saya sangat memohon bantuan rekan media untuk mengawal kasus ini, sehingga keluarga mendapat keadilan yang seadil-adilnya.”
“Sehingga kematian anak saya ini tidak sia-sia," imbuhnya.
Baca juga: Ketua STIP Dibebastugaskan Buntut Tewasnya Taruna, Menhub Tiadakan Penerimaan Mahasiswa Baru 2024
Ketua STIP Dibebastugaskan
Buntut kasus ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah membebastugaskan Ketua STIP, Ahmad Wahid dan sejumlah pejabat lainnya.