Relawan Jokowi Tak Sepakat Dewan Pertimbangan Agung Aktif Lagi, Ungkit Pesan Sebelum Turun Jabatan
Ketua Umum Solmet, Silfester Matutina menyatakan presiden Jokowi sudah menyampaikan kepada seluruh relawan bahwasanya ia akan pulang kampung ke Solo
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Bobby Wiratama
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Solmet atau relawan presiden Joko Widodo (Jokowi) tak sepakat Dewan Pertimbangan Agung (DPA) akan aktif kembali.
Mereka pun mengungkit pesan Jokowi setelah purna tugas menjadi presiden RI.
Ketua Umum Solmet, Silfester Matutina menyatakan presiden Jokowi sudah menyampaikan kepada seluruh relawan bahwasanya ia akan pulang kampung ke Solo setelah purna tugas.
"Saya pikir Pak Jokowi juga bercerita ke saya beliau akan setelah nggak jadi Presiden akan pulang ke Solo. Akan momong cucunya. Jadi harus kita hargai juga ya kemauan Pak Jokowi," kata Silfester saat dikonfirmasi, Selasa (14/5/2024).
Namun demikian, Silfester menyampaikan bahwa Jokowi tetap bersedia untuk memberikan masukan kepada presiden terpilih RI, Prabowo Subianto usai tidak lagi jadi presiden.
Oleh karena itu, menurutnya, tanpa adanya Dewan Pertimbangan Agung pun nantinya Presiden Jokowi akan tetap bisa diminta nasihatnya asalkan Prabowo meminta.
"Jadi saya pikir enggak perlu ya (DPA), karena Pak Jokowi sebagai negarawan, bapak bangsa, mantan presiden kapanpun diminta pertimbangan oleh Pak Presiden dalam hal presiden terpilih ya Pak Prabowo. Beliau akan memberikan masukan ataupun nasihat, ataupun yang intinya kalau diminta beliau akan memberikan," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan respon soal wacana pengaktifan kembali Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Lembaga tersebut nantinya akan diisi oleh Presiden dan Wakil Presiden yang pernah menjabat. DPA nantinya memberikan masukan kepada Presiden dan Wakil Presiden yang sedang menjabat.
Terkait hal tersebut, Jokowi meminta untuk tidak ditanyakan kepadanya. Pasalnya kata Jokowi, ia masih menjabat sebagai Presiden sekarang ini.
"Ini saya itu masih jadi Presiden sampai 6 bulan lagi loh, masih presiden sekarang ini," katanya usai berkunjung ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Sulawesi Tenggara pada Selasa, (14/5/2024).
Jokowi mengatakan saat ini, ia fokus untuk menyelesaikan sejumlah program kerja pemerintah.
"Sekarang masih bekerja sampai sekarang ini, ditanyakan begitu," katanya.
Baca juga: Bukan Pimpinan Parpol, Relawan Berharap Jokowi Jadi Sekjen PBB Setelah Tidak Menjabat Presiden
Awal Mula Usulan DPA
Ide untuk mengaktifkan kembali DPA muncul dari Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet). Ia menyampaikan soal DPA tersebut untuk merespon wacana pembentukan klub Presiden sebagai wadah komunikasi antara Presiden dan wakil presiden yang menjabat dengan Presiden dan Wapres pendahulunya.
Bamsoet berharap ide presiden terpilih, Prabowo Subianto untuk membentuk Presidential Club dilembagakan.
"Malah kalau bisa (presidential club) mau diformalkan," kata Bamsoet di kompleks parlemen, Senayan, Selasa (7/5/2024).
Menurut Bamsoet, Indonesia pernah memiliki Dewan Pertimbangan Agung (DPA) yang diisi para mantan presiden dan wakil presiden.
"Kita pernah punya lembaga Dewan Pertimbangan Agung, yang bisa diisi oleh mantan-mantan presiden maupun wakil presiden, kalau mau diformalkan kalau Pak Prabowo-nya setuju," ujarnya.
Namun, dia tak menyoalkan jika Ketua Umum Partai Gerindra itu enggan memformalkan presidential club. Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo ntuk memutuskan.
Bamsoet menilai para pemimpin bangsa sangat penting duduk bersama berdiskusi mengenai persoalan bangsa.
“Seperti Pak SBY, Pak Jokowi ya, Bu Mega ini penting untuk melihat ke depan bagaimana persoalan bangsa ini bisa kita hadapi, bisa kita selesaikan secara gotong royong,” ucapnya.