Semua Usia Perlu Vaksinasi, PAPDI Harap Vaksin untuk Lansia Ditanggung BPJS Kesehatan
Ketersediaan vaksin dalam program JKN, membuat tercapainya proteksi di seluruh kelompok usia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kepala Tim Vaksinasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, KAI, FACP, mendorong agar vaksin dewasa khususnya untuk lansia masuk sebagai program jaminan BPJS.
Ketersediaan vaksin dalam program JKN, membuat tercapainya proteksi di seluruh kelompok usia.
"Saat ini pemenuhan tingkat vaksinasi untuk seluruh kelompok usia masih memiliki kendala yang harus diselesaikan secara kolektif," kata dia dalam kegiatan di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Oleh karena itu, PAPDI berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Pemerintah, mitra swasta, para ahli, advokat, dan komunitas dalam memastikan lebih banyak masyarakat memahami pentingnya vaksinasi dan mengakses vaksin dewasa sesuai jadwal vaksinasi dewasa.
Tenaga kesehatan juga melihat adanya perubahan pada masyarakat pasca-Covid 19.
"Masyarakat kini tahu pentingnya vaksinasi," ujar dia.
Pihaknya mengajak masyarakat untuk terus aktif dalam mendorong pemerintah maupun asosiasi medis untuk memberikan kelancaran pada hak masyarakat untuk melengkapi imunisasi.
Selain itu, dukungan dari Pemerintah juga dibutuhkan dalam penambahan lokasi vaksinasi dewasa, peningkatan jumlah vaksinator.
Ditambahkan juru bicara Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dr. Mohammad Syahril Mansyur, Sp.P., MPH, memberikan vaksinasi penting dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat sekaligus sebagai bekal untuk menuju Indonesia Maju 2045.
Pemerintah kini tengah menyusun fokus agenda Program Imunisasi Nasional 2024, dengan tema untuk seluruh kelompok usia.
"Ditekankan juga vaksinasi bukan hanya untuk anak-anak tapi juga kelompok dewasa, karena prinsipnya adalah melatih sistem imun tubuh agar bisa melawan penyakit menular," kata Syahril.
Kolaborasi dengan Nakes dan Pihak Swasta
Menurut data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), rasio dokter spesialis di tanah air adalah 0,28 dan dokter umum 1,12 per 1.000 penduduk. Untuk saat ini Indonesia kekurangan sebanyak 96.143 dokter umum.