Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Klarifikasi TNI AL soal Alasan Tak Autopsi Jasad Lettu Eko Damara yang Diduga Akhiri Hidup di Papua

Bantah tudingan keluarga, Korps Marinis jelaskan alasan tak autopsi jasad Lettu Eko Damara yang diduga akhiri hidup di Papua.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Klarifikasi TNI AL soal Alasan Tak Autopsi Jasad Lettu Eko Damara yang Diduga Akhiri Hidup di Papua
Kolase Tribunnews/Kompas tv
Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI AL Mayjen (Mar) Endi Supardi menggelar jumpa pers perihal kematian Lettu Laut Eko Damara (30), anggota kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir, yang disimpulkan bunuh diri, di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).  

Namun, saat kejadian tidak ada satu pun saksi yang melihat aksi nekat Lettu Eko tersebut.

"Dari peluru yang ada kalau ketembak musuh atau teman, misalkan lurus keluar dari samping (lurus) depan (lurus) mungkin ditembak,?" ujar Endi.

"Ini dari sisi bawah ke atas, menembaknya bagaimana? Beliau lagi duduk, yang menembak tiarap dulu? Kan enggak mungkin."

"Masa mau hadapan, duduk, lalu yang satu tiarap. Enggak mungkin, enggak logis. Ini dari kacamata militer yang ada di lapangan sudah jelas gamblang kenapa bisa seperti ini," imbuhnya.

Namun, Endi mempersilakan apabila keluarga Lettu Eko ingin jenazah diautopsi.

"Kalau dari keluarga ingin ya silakan ditempus, kami tidak melakukan itu karena kami sudah yakin bahwa itu bunuh diri, kenapa harus diautopsi?" katanya.

"Kalau dari keluarga masih keraguan silakan mungkin dilakukan dengan ketentuan atau jalur yang ada untuk menempuh autopsi ini. Dari data fakta saksi yang ada ini, kami semakin yakin dari 99 persen, kami sampaikan sekarang 100 persen beliau meninggal karena bunuh diri," pungkas Endi.

BERITA REKOMENDASI

Pernyataan senada disampaikan dr Glen, dokter yang bertugas di RSUD Dekai, rumah sakit tempat Lettu Eko dinyatakan meninggal dunia.

Glen membenarkan di rumah sakit tersebut tidak ada dokter spesialis forensik untuk mengautopsi jasad Lettu Eko.

"Kami di RS Dekai memang tidak lakukan autopsi atau lakukan pemeriksaan dalam karena memang tidak ada dokter spesialis forensik untuk autopsi. Jadi yang kami lakukan hanya penanganan luka, supaya tetap seperti semula. Dimandikan, dikafani," jelasnya.

Baca juga: Lettu Eko Disebut Bunuh Diri Tapi Keluarga Meragukan, Dankormar TNI AL Ungkap Alasan Tak Autopsi

Lettu Eko Tinggalkan Utang Hampir Rp1 Miliar

Berdasarkan pemeriksaan pihak Korps Marinis, Lettu Eko diketahui meninggalkan utang ratusan juta rupiah.

Diduga, utang berjumlah fantastis itulah yang membuat Lettu Eko nekat mengakhiri hidup.


Endi mengungkapkan. Lettu Eko mempunyai utang kepada rekannya di daerah operasi sekitar Rp177 juta.

Selain itu, ada juga utang sebesar Rp641 juta, sehingga total keseluruhan sebesar Rp819 juta.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas