BNPB: Batu-batu Besar Material Gunung Marapi akan Diledakkan untuk Antisipasi Galodo
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto juga telah menyatakan pihaknya akan memperkuat sistem peringatan dini galodo
Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Setelah peninjauan, Presiden menginstruksikan untuk membuat sabo dam di sekitar Gunungapi Marapi.
Sabo dam rencananya dibuat untuk mencegah kejadian serupa dan mengurangi dampak yang akan timbul.
Setelah dihitung, kata dia, dibutuhkan 56 sabo dam.
"Yang ada sekarang baru dua sehingga diperlukan tambahan lagi yang banyak. Saya perintahkan tahun ini harus dimulai (pengerjaannya), terutama di tempat - tempat sangat penting, segera harus dimulai," kata presiden dalam siaran Pers Humas BNPB pada Selasa (21/5/2024).
Sebelumnya Presiden memulai kunjungannya ke salah satu lokasi terdampak yaitu Nagari Bukit Batabuah.
Di sana, presiden dan rombongan melihat secara langsung rumah warga yang rusak terdampak galodo yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) lalu.
Presiden juga meninjau salah satu sungai yang memiliki hulu di Gunungapi Marapi dan melihat proses pembersihan material yang terbawa banjir lahar dingin.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Agam hingga Senin (20/5/2024) di Nagari Bukit Batabuah terdapat sembilan orang meninggal dunia, 23 uni rumah rusak berat, empat rusak sedang empat dan 23 rusak ringan.
Jokowi lalu meninjau lokasi pengungsian di Lapangan Batu Taba yang dekat jauh dari lokasi pertama.
Ia kemudian berdialog dengan masyarakat terdampak dan juga memberikan sejumlah bantuan di antaranya rumah secara simbolis.
Presiden mengatakan penanganan galodo sudah berjalan.
Proses evakuasi korban, penanganan pengungsi, pembangunan jalan dan jembatan - jembatan darurat, kata dia, semua sudah dilakukan.
"Masih ada satu (sampai) dua yang masih proses, kita kejar agar semua kembali normal," kata Presiden.
Ia juga mengatakan warga yang terdampak paling parah dan berada di kawasan berbahaya akan direlokasi ke tempat lebih aman.
Presiden mengatakan tidak mungkin membiarkan warga membangun rumah lagi di jalur berbahaya sehingga mereka akan direlokasi.
"Yang memang harus direlokasi, lahannya sudah disiapkan dan ditentukan bupati," kata Presiden.
Akibat bencana tersebut, tercatat sebanyak 62 orang tewas dan 10 orang warga Kabupaten Tanah Datar masih dalam pencarian hingga Kamis (23/5/2024)