6 Pengakuan Anak SYL, Kerap Dapat Pelayanan dari Kementan untuk Urusan Pribadi hingga Jadi Kebiasaan
Inilah pengakuan-pengakuan anak SYL, Kemal Redindo atau Dindo saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi di Kementan.
Penulis: Rifqah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Setelah terdakwa, orang tua saudara menjadi Menteri Pertanian, menjadi kebanggan keluarga kan, kemudian saudara masih menjabat sebagai ASN di Provinsi Sulawesi Selatan, bagaimana hubungan saudara dengan terdakwa?" tanya Hakim Rianto kepada Dindo.
"Sebisa mungkin kami berkomunikasi, walaupun lewat telepon," papar Dindo, dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin.
Dindo mengaku memang tidak sering ke Jakarta, tapi pasti dalam satu bulan membawa anaknya untuk bertemu dengan sang kakek, SYL.
Kebiasaan Minta Biaya Tiket Pesawat karena Ditawari
Selain itu, hakim juga menanyakan mengenai tiket pesawat dari Makassar ke Jakarta, apakah benar Dindo meminta hal tersebut ke Kementan.
Dindo pun bercerita, ia awalnya selalu membeli sendiri tiket tersebut.
Namun, karena mendapatkan tawaran dari Kementan untuk pembelian tiket, Dindo lantas menerimanya.
"Awal-awal pada saat Pak Menteri (SYL) itu menjadi menteri, kami kebiasaan untuk beli sendiri, sehingga ada waktunya dari Biro Umum itu memberitahukan kepada kami, kalau ada yang mau berangkat silakan laporkan saja ke kami," ungkap Dindo.
"Jadi itu yang menjadi kebiasaan kami untuk meminta (biaya tiket) Yang Mulia, sama juga dengan penempatannya itu, penempatannya kami biasanya bukan di kursi bisnis tiva-tiba dikasih ke bisnis."
"Jadi, kita juga cuma ngikut aja Yang Mulia," papar Dindo.
Hakim kemudian menyinggung mengenai gelar Magister Hukum Dindo dan mengatakan, seharusnya anak SYL tersebut mengetahui mana saja hal yang salah dan benar.
"Saudara S2 ya?" tanya hakim.
"Iya, Magister Hukum," jawab Dindo.
"Iya, saudara kan tahu hukum, mana yang pantas dan tidak pantas kan gitu, selain itu saudara juga menjaga nama baik orang tua kan," ungkap hakim.
"Tadi awalnya saudara menjelaskan membeli sendiri tiket-tiket untuk perjalanan ke Jakarta, tiba-tiba saudara ditawari dari siapa?