3 Fakta Baru Mayat di Toren: Tak Ada Luka, Organ Dalam Membusuk, Korban Masih Hidup saat Tenggelam
Hasil otopsi ini sekaligus menjawab pertanyaan ibunda Devi, Darmiyati (55), yang merasa janggal dengan kematian anaknya.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap sejumlah fakta baru terkait kasus penemuan mayat dalam toren di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Fakta-fakta ini didapat dari hasil autopsi yang dilakukan terhadap jasad korban.
Pertama, polisi menegaskan bahwa tidak ada tanda-tanda luka yang dialami Devi Karmawan alias Depoy.
"Kondisi mayat dan pakaian dalam keadaan basah, tidak ditemukan tanda-tanda perlukaan," ujar Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto, Rabu (29/5/2024).
Kedua, Hariyanto mengungkapkan, Devi Karmawan (27) masih hidup saat terendam air di dalam toren rumah warga di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
“Saat terendam atau tenggelam di air, kondisi masih hidup,” ucapnya saat dikonfirmasi Kompas.com kemarin.
Ketiga, berdasarkan hasil otopsi, Hariyanto memastikan, tidak ditemukan luka pada tubuh mayat pria tersebut. Meski begitu, jasad Devi disebut mengalami pembusukan lanjut.
Hasil otopsi ini sekaligus menjawab pertanyaan ibunda Devi, Darmiyati (55), yang merasa janggal dengan kematian anaknya.
Penemuan jasad pria dalam toren air menggegerkan warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/5/2025).
Kondisi jasad sudah membengkak dan diduga tewas lebih dari sehari.
Jasad tersebut merupakan warga Pondok Aren bernama Devi Karmawan (27) atau akrab disapa Devoy.
Kesaksian pemilik rumah
Warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, bernama Sutrisno, menceritakan kejadian penemuan mayat di toren rumahnya.
Sutrisno mengaku sempat tak bisa tidur setelah mengetahui ada mayat dalam toren air.
Mayat yang sudah membusuk tersebut, diketahui adalah tetangganya, yakni Devi Karmawan.
“Sampai enggak bisa tidur saya,” kata Sutrisno di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (28/5/2024), dilansir Kompas.com.
Sutrisno menjelaskan, ia dan keluarga sempat menggunakan air dari toren rumahnya untuk kebutuhan sehari-hari.
Hal itu, dikarenakan ia belum mengetahui ada mayat Devi di toren air.
“Sempat pakai mandi, gosok gigi, wudhu juga,” ucap Sutrisno.
Lebih lanjut, Sutrisno mengatakan, ia juga pernah diminta istrinya untuk menguras air toren.
Lantaran, istri Sutrisno mengeluhkan soal airnya yang terasa bau dan tampak keruh pada Minggu (26/5/2024).
Namun, Sutrisno menolak karena beberapa waktu lalu menguras toren.
Sementara Sutrisno mengaku pada Senin (27/5/2024), aroma air di rumahnya mulai sangat tidak sedap.
Tak lama kemudian, Sutrisno dan mertuanya, Abu Suud, mengecek toren di belakang rumah.
Dalam proses mengecek torennya, Sutrisno sempat melewati kediaman tetangga.
Sutrisno lebih dulu mengecek toren. Ia memutar penutup penampung air itu sebanyak dua sampai tiga kali putaran.
Lalat Hijau
Sebelum dibuka, kata Sutrisno, ada lalat hijau di tutup toren, namun cuma ada beberapa.
"Saya buka, dua sampai tiga putaran. Pas dibuka, 'wah, ini mah bukan bangkai yang saya curigai (cicak)',” ucap Sutrisno.
“Langsung ngomong ke bapak. 'Pak, itu bukan bangkai cicak seperti yang saya curigai, sebesar bantal'. Terus, bapak saya ke atas. Dibuka tuh sama bapak saya, 'wah, ini bangkai orang',” tutur Sutrisno.
Sutrisno pun mengaku kaget setelah melihat ada kuping dan rambut di bangkai tersebut.
Diketahui, penemuan mayat laki-laki di dalam toren air di salah satu rumah warga Pondok Aren, Tangerang Selatan terjadi pada Senin (27/5/2024).
Kabar tersebut, membuat gempar warga Tangsel.
Berdasarkan keterangan kepolisian, Devi meninggal dunia diduga karena kehabisan napas di dalam toren air.
Hal tersebut, disampaikan Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq.
"Dugaan kami sementara yang bersangkutan kehabisan nafas di dalam toren," ucap di kawasan Pondok Aren, Selasa (28/5/2024) malam.